Denpasar, koranbuleleng.com | Pemerintah Provinsi Bali sedang berupaya agar Bali bebas dari stunting. Selama ini, stunting telah menjadi perhatian serius dari pemerintah.
Permasalahan Stunting bukan hanya tentang seorang anak yang
bermasalah dengan tinggi badan yang tidak sesuai dengan standar sesuai
seusianya, namun stunting mengancam intelektualitas anak dan menghambat
pertumbuhan otak generasi emas bangsa.
Ketua TP PKK Provinsi Bali, Nyonya Putri Koster menjelaskan meskipun
angka stunting di Bali lebih rendah dari nasional, bukan berarti upaya
penanganan dan pencegahan stunting di Bali terhenti begitu saja.
Pencegahan dan penanganan stunting tidak bisa hanya menjadi
pekerjaan rumah pemerintah semata, perlu sinergitas dan kerja sama semua pihak
termasuk di dalamnya masyarakat hingga tingkat keluarga untuk bersama sama
berupaya menurunkan angka stunting hingga ke titik nol.
Dalam upaya menurunkan angka stunting, sosialisasi baik upaya
pencegahan dan penanganan stunting amat penting. Masyarakat perlu mendapatkan
informasi yang benar dan tepat terkait pencegahan stunting, apa sebenarnya
stunting, apa faktor penyebabnya dan bagaimana penanganannya.
“Sosialisasi sampai ke tingkat keluarga sangat penting
mengenai pencegahan dan penanganan stunting. Semua pihak harus bersinergi,
lakukan kewajiban sesuai tupoksi masing masing. PKK gencarkan sosialisai
melalui Pokja, Dinas Kesehatan juga gencar lakukan sosialisasi penanganan.
Semua pihak bersinergi untuk wujudkan Bali bebas stunting,” ujar Putri
dalam Dialog Forum Koordinasi Kehumasan, Selasa 26 Nopember 2019.
Dialog itu mengangkat tema Diseminasi Informasi Dalam Rangka
Percepatan Penanggulangan Stunting di Bali, di Ruang Sandat Kantor Dinas
Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Bali.
.
Putri menambahkan media juga punya peran yang
penting dalam upaya untuk menyosialisasikan upaya membebaskan Bali dari
stunting. Media diharapkan semakin gencar dalam mengedukasi masyarakat dengan
menyajikan pemberitaan stunting dan informasi yang tepat dan benar
terkait stunting ke tengah masyarakat.
Dengan kerja sama yang mencakup semua lini ini, maka
diharapkan masyarakat akan mendapatkan informasi yang benar, baik dalam upaya
pencegahan maupun penanganan stunting di Bali.
Sebelumnya, Kepala Dinas Komunikasi , Informatika dan
Statistik Provinsi Bali I Nyoman Sujaya dalam sambutannya menyampaikan
bahwasannya sosialisasi untuk memperkenalkan dan mengedukasi masyarakat tentang
apa itu stunting dan bagaimana pencegahannya juga memegang peranan penting
dalam penanganan stunting. Untuk mendorong percepatan penanganan stunting
diperlukan penyebar luasan informasi yang melibatkan semua pihak termasuk di
dalamnya forum kehumasan.
” Dengan dukungan semua pihak, kami yakin stunting di
Bali akan turun bahkan tidak ada ,” tuturnya. |R/NP|