Singaraja, koranbuleleng.com| Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana menjadi narasumber dalam kuliah umum Entrepreneurship Dharma Duta Week (DDW) 2019 yang digelar Jurusan Dharma Duta STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja Rabu, 18 Desember 2019. Dalam kegiatan yang berlangsung di Wantilan Sasana Budaya SIngaraja itu, Bupati memberikan tips dan kiat sukses menjadi pengusaha muda.
Bupati Agus Suradnyana memang didaulat menjadi pembicara tunggal dalam kuliah umum serangkaian dengan Dharma Duta Week tersebut. Pasalnya, Pria dari Desa Banyutis, Kecamatan Banjar ini, tidak hanya dikenal sebagai politikus sukses, namun juga sukses dengan sejumlah usaha miliknya.
Dihadapan ratusan mahasiswa yang memadati Sasana Budaya SIngaraja, Agus Suradyana menceritakan bagiamana Ia menjalani karirnya dalam dunia usaha. Ia yang bercerita pernah jatuh dalam berbisnis, kemudian berhasil bangkit dengan kerja keras dan keyakinannya.
Hal itulah yang ingin digetuktularkan kepada mahasiswa STAHN Mpu Kuturan Singaraja. Yang terpenting bagi Dia, diera saat ini, Mahasiswa harus terus belajar, namun tidak terpaku dengan satu sumber yakni Dosen di kampus, melainkan dengan sejumlah sumber, terkait dengan pesatnya era digital saat ini. Selain itu, mahasiswa juga harus bisa lebih kreatif dan mengasah kemampuan yang dimiliki.
“Selama ini ukuran capaian kesuksesan mahasiswa selalu dilihat dari capaian IPK nya, diera sekarang ini hal tersebut haruslah dirubah. Dosen dan civitas akademika harus mendorong mahasiswa untuk kreatif dan berinovasi,” pesannya.
Saat ini, kata Agus Suradnyana, zaman menuntut segala sesuatu dengan sangat cepat. Kemajuan teknologi bisa dimanfaatkan untuk memperdalam pengetahuan dan memperluas jaringan pertemanan. Menurutnya, semua orang yang ingin sukses dalam mencapai karirnya, harus berani mengambil resiko, dengan tetap memegang teguh kedisiplinan, berkomitmen, dan kejujuran.
“Untuk itu, dari cerita singkat ini adik-adik mahasiswa sebagai generasi penerus harus siap dan berani untuk mandiri. Berusahalah untuk selalu kreatif dan berani mnciptakan inovasi. Saya yakin, adik-adik yang hadir disini bisa menjadi seorang pengusaha sukses. Ingat, jika ingin sukses jauhi pula pergaulan bebas dan narkoba,” harapnya.
Disisi lain, Dharma Duta Week (DDW) yang digelar Jurusan Dharma Duta STAH Negeri Mpu Kuturan SIngaraja, merupakan ajang kreativitas yang bertajuk pameran pendidikan. DDW dikemas dalam berbagi bentuk kegiatan seperti lomba-lomba, kuliah umum kewirausahaan, pagelaran seni, Pameran pendidikan, dialog pendidikan, bedah buku, dan pentas kreasi Unit kegiatan mahasiswa.
“Tantangan ke depan Perguruan Tinggi Hindu sangt berat. Kita harus berani keluar dari zona nyaman. Selama ini Civitas kampus terbuai dengan pragmatis, skeptis, hedonis , “kata Ketua Jurusan Dharma Duta STAHN Mpu Kuturan Singaraja I Made Sedana.
Menurutnya, diera kolaborasi, Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Hindu agar dirancang sedemikian rupa sehingga tujuan pendirian lembaga pendidikan bisa dirasakan signifikan oleh masyarakat khususnya umat Hindu di Bali. Mahasiswa dan dosen sebgai motor penggerak kampus, harus intens membuka ruang dan diri ke masyarakat. Mulai dari kegiatan kreatif, pendidik., penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Sedana menambahkan, diera digitalisasi dan perkembangan teknologi informasi proses pembelajaran dan kreativitas para mahasiswajuga telah berubah. Kampus atau dosen kata dia tak lagi sumber tunggal ilmu pengetahuan.
“Melainkan banyak sumber lain yang bisa diakses oleh mahasiswa. Dosen hanya penunjang dan fasilitator,” imbuhnya.
Kegiatan Dharma Duta Week tersebut dibuka Asisten Bidang Administrasi Umum Setda Buleleng Gede Suyasa. Dalam sambutannya, suyasa menyebut jika Perguruan Tinggin Hindu memiliki tantangan serius. Era digital kata dia mempengaruhi performa kampus agar tetap up to date dengan dinamika dan kebutuhan masyarakat yang dipandang penting dan aktual.
Sehingga baik mahasiswa dan para dosen harus bisa adaptif, berani keluar dari zona nyaman dan melakukan kegiatan kampus yang tak biasa.
“Yang paling penting harus berani keluar kandang. Karena kehidupan kampus sesungguhnya di masyarakat,” ucapnya.
Pemkab Buleleng kata Suyasa siap membuka diri untuk melakukan kerjasama (MoU) dengan STAHN Mpu Kuturan Singaraja untuk memajukan masyarakat Buleleng dalam berbagai hal baik dalam bentuk pendidikan, pengabdian dan penelitian. |RM|