Singaraja, koranbuleleng.com| Bangunan SD Nomor 3 Patas yang berlokasi di Banjar Dinas Yeh Panes, Desa Patas, Kecamatan Gerokgak terbakar pada Rabu, 25 Desember 2019. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian menyebutkan, peristiwa kebakaran itu terjadi sekitar pukul 09.30 wita. Saat itu, dua orang saksi masing-masing Made Suluh Jaya dan Ketut Widana Utama melihat asap yang diperkirakan dari SDN 3 Patas. Keduanya pun langsung mendekati sumber asap tersebut. Setelah tiba, keduanya melihat api sudah berkobar besar pada gedung bagian timur Sekolah.
Melihat itu, Made Suluh Jaya kemudian berusaha memadamkan api, kemudian Ketut Widana mendobrak pintu ruangan kelas dan memotong sambungan kabel listrik untuk mencegah api menjalar kebangunan lain. Usaha memadamkan api juga dibantu oleh sejumlah masyarakat yang datang. Namun sayang, karena api sudah terlanjut membesar, sehingga yang dilakukan pun sia-sia.
“Pemadaman api kemudian dilakukan dengan mengerahkan empat unit mobil Damkar, dan api berhasil dipadamkan sekitar pukul 11.30 wita,” Kasubag Humas Polres Buleleng Iptu. Gede Sumarjaya.
Akibat kebakaran itu, kerugian ditaksir mencapai Rp450 juta. Pasalnya, api tersebut menghanguskan empat ruangan, yakni satu ruang guru, dan tiga ruang kelas. Sarana dan prasarana yang ada di dalam ruangan itupun habis terbakar dilahap dijago merah.
“Untuk penyebab munculnya api yang mengakibatkan kebakaran, masih dilakukan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut,” imbuh Sumarjaya.
Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng Made Astika mengaku telah menerima laporan terbakarnya Gedung SDN 3 Patas. Rencananya, Disdikpora Buleleng akan menurunkan tim untuk melakukan investigasi.
Selain itu, kebakaran itu juga akan segera dilaporkan kepada Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana untuk segera mendapatkan tindak lanjut penanganan, mulai dari perbaikan Gedung hingga pengadaan sarana dan prasarana baru.
“Sekarang siswa sedang libur. Tapi jika saat kembali masuk sekolah masih belum bisa dilakukan perbaikan, akan diberlakukan doble sift. Itu solusi sementara agar proses belajar mengajar bisa tetap berjalan,” jelasnya. |RM|