Singaraja, koranbuleleng.com| Pemerintah Kabupaten Buleleng telah mengeluarkan instruksi agar seluruh rumah sakit di Buleleng untuk menyiapkan ruang isolasi, menyusul merebaknya virus corona dari Negara Tiongkok.
Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra menjelaskan, saat ini Pemerintah Kabupaten Buleleng sudah menerima surat edaran baik dari Kementerian Kesehatan, maupun dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali untuk mengantisipasi penyebaran virus tersebut, jika ditemukan pasien atau wisatawan yang dicurigai terjangkit virus corona.
Dalam edaran itu salah satunya disebutkan agar Pemerintah Daerah, menyiapkan ruang isolasi. Penyediaan ruang isolasi tersebut berlaku diseluruh pelayanan kesehatan, puskesmas, termasuk rumah sakit swasta yang ada di Buleleng.
“Jadi ruang isolasi sudah disiapkan sesuai dengan petunjuk, termasuk petugas yang akan menangani juga sudah dipersiapkan,” jelasnya melalui sambungan telepon.
Sutjidra menyebut jika di Buleleng sampai saat ini belum ditemukan ada wisatawan yang diduga terjangkit virus corona. Pun demikian, Ia pun meminta agar masyarakat khususnya pelaku pariwisata di Kabupaten Buleleng untuk tetap berhati-hati bila berhadapan dengan wisatawan dari Tiongkok. Ia juga menghimbau agar pelaku pariwisata yang berhadapan dengan wisatawan dari Tiongkok untuk melindungi diri dengan masker, mengingat penyebaran virus ini melalui udara.
“Bila timbul gejala panas badan dan batuk setelah kontak dengan wisatawan khususnya dari China, agar segera menghubungi petugas kesehatan atau datang segera ke RSUD Kabupaten Buleleng,” ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Direktur Utama RSUD Kabupaten Bileleng dr. Gede Wiartana mengatakan, RSUD Buleleng telah memiliki satu ruang isolasi, untuk pasien khusus yang terjangkit virus-virus berbahaya. Ruang isolasi itu bertekanan negatif yang dilengkapi dengan filter. Nantinya, kuman atau virus yang masuk terserap dalam filter itu akan langsung terbunuh.
RSUD pun mengaku sudah siap dengan tenaga medis untuk menangani jika nantinya ada pasian yang datang dengan kecurigaan terjangkit virus corona.
“Kalau nanti ada pasien yang datang diduga terjangkit, maka akan langsung di masukkan ke ruang isolasi. Setelah itu, akan diambil hapusan tenggorokannya untuk dikirim ke Litbangkes (Penelitian, Pengembangan, dan Kesehatan) di Jakarta untuk diteliti. Karena memang di Bali tidak ada Lab nya,” kata Wiartana. |RM|