Padepokan Seni Dwi Mekar Berbagi Kebahagiaan Dengan Seniman Tua

Singaraja, koranbuleleng.com| Padepokan Seni Dwi Mekar Singaraja merayakan ulang tahun ke-29 dengan cara yang berbeda. Tidak dengan sekedar hingar bingar pesta, namun dengan berbagi kebahagiaan dengan para seniman tua. 

Perjalanan diawali dari Sanggar yang berlokasi di Kelurahan Banyuning ini, menuju ke runah seorang seniman tabuh dan juga dikenal sebagai pemanggur gong dari Desa Munduk, Kecamatan Banjar. Ialah Made Terip. Sebagai seniman yang sudah berkiprah selama puluhan tahun, sudah banyak karya yang diciptakan Made Terip. 

- Advertisement -

Seniman karawitan lain yang juga disambangi adalah Made Redika di Desa Menyali, Kecamatan Sawan. Seniman tua yang juga akrab disapa Pan Carik ini adalah salah satu seniman yang terlibat untuk kebangkitan kembali Legong Pengeleb. Kini diusianya yang sudah senja, Ia tidak mampu lagi beraktivitas. Bahkan saat Gede Pande Satria Kusuma Yudha bersama Made Pasca Wirsutha dan beberapa seniman dari Dwi Mekar menyambanginya, Made Redika hanya bisa duduk di atas kursi roda miliknya.

Selain kedua tokoh seniman karawitan itu, Padepokan Seni Dwi Mekar Singaraja juga berbagi kebahagiaan dengan Seniman Sastra asal Banjar Paketan, Kelurahan Paket Agung, Kecamatan Buleleng Made Wirtana. Sosok Made Wirtana memang diketahui memiliki hubungan kedekatan khusus dengan Dwi Mekar.

Maklum saja, antara Ia dengan Almarhum Nyoman Durpa memang berteman sejak sama-sama menjadi guru di Yayasan Bhaktiyasa. Terlebih lagi, Putra Bungsu Wirtana, Made Pasca Wirsutha sudah sejak kecil belajar berkesenian di Dwi Mekar hingga kini dikenal sebagai seorang seniman muda yang bertalenta.

Ketiga seniman ini mendapatkan bingkisan berupa permakanan, termasuk uang tunai dari Padepokan Seni Dwi Mekar Singaraja.

- Advertisement -

“Bagi saya, ini langkah yang bagus sekali, suatu penghormatan kepada generasi tua yang lebih dahulu mengabdi di dunia seni. Mudah-mudahan, dengan langkah ini, Dwi Mekar akan lebih maju ke depan. Menghormati orang tua, jalan mulus akan terus dimudahkan untuk meraih kesuksesan,” ujar Wirtana.

Sementara itu pimpinan Padepokan Seni Dwi Mekar Singaraja Gede Pande Satria Kusuma Yudha menjelaskan, diusia sanggar yang sudah ke-29, Ia hanya ingin berbagi kebahagiaan dengan para seniman tua. Apalagi selama ini, dengan komunikasi dengan para seniman tua sangat bagus, sehingga banyak ilmu yang bisa dipelajari.

“Untuk tahun ini kita merayakan hari jadi sanggar secara sederhana. Jadi selain diinternal kita, kami juga ingin seniman-seniman tua yang masih ada dan berperan secara tidak langsung kepada sanggar kami juga bisa merasakan kebahagiaan,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa Olit ini juga ingin mengajarkan kepada anak didiknya, bagaimana para seniman-seniman terdahulu memiliki semangat yang tinggi untuk mengabdi di bidang kesenian.

“Pembelajaran yang bisa dipetik bagaimana anak didik kami harus bisa menghormati orang tua, yang terpenting bisa mencontoh semangat seniman tua ini. Diusianya yang sudah berumur, mereka masih tetap semangat berkesenian,” tegasnya. |RM|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts