Denpasar, koranbuleleng.com | Pemerintah Provinsi Bali terus melakukan upaya untuk percepatan pemulihan pariwisata dan perekonomian Bali dampak dari virus Corona.
Gubernur Bali, Wayan Koster bersama sejumlah pejabat di Bali, pengusaha dan pimpinan media massa melakukan koordinasi di Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Bali, Denpasar. Dalam rapat kordinasi itu melahirkan sebuah gerakan “We Love Bali Movement”.
“We Love Bali Movement” adalah sebuah gerakan dari seluruh elemen masyarakat secara
sekala niskala sebagai wujud rasa cinta dan terima kasih atas anugerah alam,
manusia, dan budaya Bali yang telah memberi manfaat bagi umat manusia.
Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan Bali merupakan destinasi pariwisata terbaik dunia karena memiliki kekayaan dan keunikan budaya serta kearifan lokal masyarakat yang didukung oleh keindahan alam dan keramahtamahan masyarakatnya.
Dengan karakteristik alam dan budaya itu, masyarakat dari berbagai belahan dunia sangat mencintai dan mengagumi Bali.
Bali juga dikenal dengan sebutan Pulau Dewata dengan auranya yang sangat kuat, sehingga masyarakat dunia semakin tertarik untuk berkunjung ke Bali. Sebagai destinasi pariwisata terbaik dunia, Bali memiliki fasilitas berstandar internasional dan memiliki sumber daya manusia yang profesional serta berpengalaman dalam mengelola kepariwisataan.
Koster menerangkan pariwisata Bali seringkali mengalami berbagai guncangan-guncangan, seperti; kejadian Krisis Teluk Persia (Perang Teluk) tahun 1990-1991, Bom Bali tahun 2002, virus SARS tahun 2003, dan Erupsi Gunung Agung tahun 2017.
Saat ini kembali pariwisata Bali mengalami guncangan akibat merebaknya wabah COVID-19 yang terjadi di beberapa negara sehingga mengakibatkan menurunnya kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali. Berbagai peristiwa tersebut semakin mematangkan pengalaman Bali dalam mengelola pariwisata dan semakin meningkatkan daya tahan kepariwisataan Bali.
“Ini menjadi momentum bagi kita semua untuk melakukan introspeksi atas segala hal yang telah kita lakukan selama ini di Bali, agar memperbaiki situasi di masa depan agar Bali bisa survive untuk membangun di bidang pariwisata, dan juga perekonomian.” terang Koster.
Di samping juga, kata Koster, Bali harus mampu menggerakkan sektor lainnya, agar pembangunan di berbagai sektor bisa berimbang dan tidak semata-mata bergantung pada pariwisata.
“Itulah sebabnya saya berinisiatif dengan berbagai pihak untuk menyelenggarakan pertemuan hari ini. Kita harus melakukan sesuatu hal yang konkrit, konkrit dan konkrit. Supaya kita bisa pulih. Virus Corona berjalan, namun kita tidak boleh berhenti, kita harus terus bergerak untuk menangani masalah ini dengan baik, dengan cermat dan bersama-sama memulihkan pariwisata dan perekonomian di Bali.” tambahnya.
Bali, terang Koster, sudah punya tim yang cukup solid untuk penanganan virus Corona dengan mengadopsi standar WHO.
Kebijakannya satu pintu untuk berkomunikasi dengan berbagai pihak berkaitan dengan pengelolaan kesehatan akibat dari wabah virus Corona.
Koster memastikan, di tengah munculnya wabah COVID-19 di Tiongkok yang berdampak di beberapa negara, sampai saat ini penyebaran COVID-19 tidak terjadi di Bali.
“Dengan pengalaman dan daya dukung yang semakin baik, Kami menjamin bahwa Bali tetap merupakan destinasi yang aman, nyaman, dan paling menarik untuk dikunjungi,” ungkapnya. |NP|