Singaraja, koranbuleleng.com | Sebagian hasil pemeriksaan swab terhadap 46 orang warga desa Bondalem yang sebelumnya mengikuti rapid tes sudah dikeluarkan pihak berwenang. Sebanyak 33 orang pedagang dipastikan negatif dari paparan COVID 19.
Bahkan, ada sembilan orang yang telah dua kali menjalani pemeriksaan dan hasil swab dinyatakan negatif. Sehingga ke sembilan orang tersebut sudah dipulangkan. Sisa hasil pemeriksaan yang lain, masih menunggu dari laboratorium kesehatan yang ada di Denpasar.
Dari kondisi tersebut, Pemkab Buleleng menyatakan tidak akan melakukan pembatasan sosial di Desa Bondalem. Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana sebelumnya telah menyiapkan beberapa opsi atau pilihan untuk mencegah penularan transmisi lokal di Desa Bondalem tidak meluas. Opsi-opsi itu sebelumnya sudah dibicarakan dengan perbekel dan kelian desa adat se kecamatan Tejakula dan sejumlah pihak tekait di kecamatan itu.
Sebelumnya, Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST menyiapkan beberapa opsi, diantaranya bahwa jika terjadi transmisi pada pedagang tentu pembatasan sosial akan diperluas. Kini hasilnya, hampir seluruh pedagang hasil tes swabnya negatif maka opsi itu tidak diberlakukan.
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID 19 Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd menjelaskan namun, tes swab dari keluarga PDP 18 yang terkonfirmasi, hasilnya ada yang positif. Maka, ada tambahan dua orang yang positif dari keluarga PDP 18 dan dua orang lainnya hasil rapid test nya positif.
Sehingga yang diberlakukan adalah pembatasan kepada warga yang tinggal di sekitar rumah PDP 18. Mereka tidak diperkenankan untuk keluar dari area rumah. Atas dasar analisa perbekel dan camat Tejakula, ada 28 kepala keluarga (KK) dengan 94 jiwa tidak boleh keluar rumah selama dua minggu.
“Jumlah tersebut termasuk tetangga dan warga dari sekitar rumah PDP 18. Sehingga tidak ada pembatasan sosial secara meluas di Desa Bondalem,” ujar Gede Suyasa.
Gede Suyasa menegaskan Dinas Sosial (Dinsos) Buleleng telah mengirimkan sembako ke Desa Bondalem untuk 28 kepala keluarga yang menjalani pembatasan 28 KK.
Bantuan sembako tersebut diterima oleh Perbekel Desa Bondalem. Pengiriman akan dilakukan secara bertahap untuk kebutuhan selama dua minggu untuk menghindari kerusakan pada sembako tersebut.
“Tadi pagi jam 08.00 telah diterima langsung oleh perbekel dan selanjutnya dibagikan kepada 28 KK atau 94 jiwa yang terkena pembatasan tidak boleh keluar rumah,” imbuhnya.
Sementara itu, data perkembangan penanganan COVID 19 di Buleleng menunjukkan bahwa terdapat Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Buleleng secara kumulatif berjumlah 23 orang, dengan rincian PDP Negatif 6 orang, pasien yang di rawat di Buleleng hanya 5 orang dan sudah dinyatakan sembuh 12 orang. Pasien terkonfirmasi positif yang dirawat diluar Buleleng berjumlah 6 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) sudah tidak ada.
Orang Dalam Pemantauan (ODP) secara kumulatif berjumlah 93 orang yang terdiri dari ODP yang masih dipantau 5 orang, ODP yang sudah selesai masa pantau berjumlah 88 orang.
Orang Tanpa Gejala (OTG) secara kumulatif berjumlah 537 orang dan sudah selesai masa pantau 345 orang, karantina mandiri 141 orang, karantina di Hotel Putri Sari 22 orang, karantina di RSUD Buleleng 11 orang dan karantina di RS Pratama Giri Emas 18 orang.
Pemantauan juga terus dilakukan kepada pelaku perjalanan daerah terjangkit dan daerah transmisi lokal (tanpa gejala). Secara kumulatif berjumlah 2.875 orang dengan rincian 2.268 orang diantaranya sudah selesai masa pantau selama 14 hari dan sisa yang masih dipantau sebanyak 607 orang, terdiri dari pekerja kapal pesiar 456 orang, TKI lainnya terdapat 75 orang, WNA tetap 3 orang, pulang dari luar negeri 6 orang, serta orang yang datang dari daerah transmisi lokal di Indonesia berjumlah 67 orang.
Saat ini Pemkab Buleleng telah menyiapkan 11 hotel dengan 328 kamar yang tersebar diseluruh Kecamatan di Kabupaten Buleleng sebagai tempat transit dan selanjutnya di distribusikan ke satgas desa masing-masing PMI. |NP|