Singaraja, koranbuleleng.com| Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID 19 Buleleng kembali mencatat ada penambahan pasien yang terkonfirmasi positif COVID 19. Total, ada tiga pasien baru yang merupakan warga dari Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula.
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID 19 Buleleng Gede Suyasa menjelaskan, tambahan warga yang terkonfirmasi positif ini ditemukan setelah Tim Medis melakukan pemeriksaan swab kepada 16 Warga Desa Bondalem yang dinyatakan hasil pemeriksaan rapid tesnya reactive.
Ketiga pasien itu diidentifikasi masing-masing dengan PDP 44, PDP 45, dan PDP 46. Ketiga pasien itu terpapar COVID 19 karena melakukan kontak erat dengan pasien terkonfirmasi yang hingga kini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Pratama (RSP) Giri Emas, Kecamatan Sawan.
“Tambahan 3 kasus ini semuanya orang dewasa. Syukurnya balita yang rapid test-nya sempat reactive, hasil swabnya yang pertama negatif semua. Kami akan ambil sampel swab kedua, untuk 13 orang yang sempat dinyatakan reactive rapid test-nya hari Senin lalu. Sekarang mereka masih karantina di desa,” jelasnya.
Selain adanya tambahan tiga pasien baru terkonfirmasi positif, Suyasa juga menjelaskan jika kembali satu orang pasien telah dinyatakan sembuh. Pasien dengan kode PDP 29 yang merupakan seorang pedagang di Pasar Desa Bondalem ini dipulangkan karena dua kali hasil pemeriksaan swab nya dinyatakan negative. Ia pun dipulangkan oleh Tim Medis pada Rabu, 6 Mei 2020.
Pemkab Kerahkan Pegawai Untuk Sortir Dan Kemas Beras
Volume beras yang disalurkan Pemerintah Kabupaten Buleleng kepada warga Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula selama masa karantina wilayah terbilang banyak. Rencananya Pemerintah akan mengerahkan para pegawai untuk menyortir dan mengemas beras, sehingga satgas dan relawan lebih mudah dalam pendistribusian.
Gede Suyasa menjelaskan, beras baru dari Bulog akan tiba pada hari Jumat, 8 Mei 2020. Seluruh pegawai pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) akan dikerahkan untuk bergotong royong dalam menyortir dan mengemas langsung. Dengan begitu, sampai di Desa Bondalem, beras dapat langsung didistribusikan ke rumah tangga. Tidak perlu lagi memilah dan mengemas di desa tersebut.
“Akan dikirim untuk kebutuhan selama enam hari. Jadi per jiwa akan menerima total 2,4 kilogram. Ini beratnya relawan di desa untuk memecah sehingga SKPD bergotong royong,” jelasnya.
Suyasa mengatakan, Badan Usaha Logistik (Bulog) telah menyanggupi mengirim tambahan 30 ton beras. Beras-beras itu bersumber dari cadangan beras pemerintah (CBP). Disebutkan jika beras yang akan disuplai Bulog, berasal dari Nusa Tenggara Berat.
Untuk skema penyortiran dan pengemasan, beras tersebut akan didistribusikan ke 35 dinas yang ada di Buleleng. Masing-masing dinas akan mendapatkan jatah sebanyak 1 ton beras. Selanjutnya beras itu akan dikemas dalam kemasan yang lebih kecil, dengan kapasitas 2,4 kilogram. Sehingga bila ada beras yang kualitasnya tak sesuai standar, bisa lebih awal dikembalikan pada Bulog.
“Kami kemas 2,4 kilogram per paket. Jadi itu sudah cukup untuk kebutuhan 1 jiwa selama seminggu. Nanti relawan tinggal drop saja. Misalnya di satu rumah ada 5 orang, tinggal drop 5 paket. Supaya relawan lebih mudah melakukan pendistribusian,” kata suyasa. |RM|