Singaraja, koranbuleleng.comm | Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID 19 Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa menegaskan Pemkab Buleleng sudah mengganti sebanyak 12 ton beras bantuan untuk warga di desa Bondalem. Jumlah 12 ton tersebut sesuai dengan perhitungan dari Pemerintah Desa Bondalem yang harus diganti karena dinilai tidak layak dikonsumsi.
12 ton beras tersebut sudah dikirimkan ke Desa Bondalem, Jumat 8 Mei 2020. Selanjutnya, Pemkab Buleleng akan kembali mengirimkan beras bantuan sebanyak 27 ton. Beras ini diambil dari gudang Bulog di Desa Tangguwisia, Kecamatan Seririt.
Ada 27 OPD di lingkungan Pemkab Buleleng ditugaskan untuk mengemas ulang beras yang akan diberikan kepada warga di Desa Bondalem. Satu OPD mendapatkan tugas sebanyak 1 ton untuk mengemas ulang. Pengemasan atau pengepakan ulang itu sesuai dengan takaran yakni 2,4 kilogram. Sisa bantuan beras sebanyak 27 ton ini diperkirakan baru bisa dikirimkan Sabtu 9 Mei 2020.
Suyasa menjelaskan sebelum beras bantuan dari Pemkab Buleleng yang diambilkan dari gudang Bulog ini dikirimkan, beras tersebut dimasak terlebih dahulu sebagai upaya pengujian. Olahan masakan nasi ini dilakukan langsung dihadapan pejabat Bulog, Pejabat dari Dinas Sosial, Camat Tejakula dan Perbekel Desa Bondalem dan tokoh masyarakat. Setelah adanya tes masak itu, bantuan beras ini dinilai layak untuk dikirimkan dan dikonsumsi.
“Dalam penilaian mereka layak dikonsumsi. Saya sendiri sebagai Sekretaris Gugus Tugas COVID 19 sudah memonitor lima OPD yang melakukan pengepakan. Dan memang menurut saya, sudah layak dibagikan.” ujar Suyasa saat memberikan keterangan pers melalui video teleconference, Jumat 8 Mei 2020.
Pengepakan atau pengemasan ulang dilakukan oleh OPD di lingkungan Pemkab Buleleng untuk memudahkan distribusi. Selain itu, Pemerintah Desa Bondalem juga tidak disibukkan dengan pengepakan ulang sehingga tugas satgas dan relawan di desa Bondalem langsung membagikan kepada warga.
Sementara perkembangan penanganan COVID 19 Di Buleleng, Gede Suyasa memaparkan data terdapat Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terkonfirmasi positif di Buleleng secara kumulatif berjumlah 42 orang, dengan rincian pasien yang di rawat di Buleleng hanya 17 orang dan sudah dinyatakan sembuh 20 orang. Pasien yang dirujuk ke RSUP Sanglah sebanyak lima orang dan pasien terkonfirmasi positif yang dirawat diluar Buleleng berjumlah tujuh orang.
Orang Dalam Pemantauan (ODP) secara kumulatif berjumlah 95 orang yang terdiri dari ODP yang masih dipantau tiga orang, ODP yang sudah selesai masa pantau berjumlah 92 orang.
Orang Tanpa Gejala (OTG) secara kumulatif berjumlah 703 orang dan sudah selesai masa pantau 444 orang, karantina mandiri 252 orang dan karantina di RS Pratama Giri Emas satu orang.
Pemantauan juga terus dilakukan kepada pelaku perjalanan daerah terjangkit dan daerah transmisi lokal (tanpa gejala). Secara kumulatif berjumlah 2.980 orang dengan rincian 2.649 orang diantaranya sudah selesai masa pantau selama 14 hari dan sisa yang masih dipantau sebanyak 331 orang, terdiri dari pekerja kapal pesiar 191 orang, TKI lainnya terdapat 73 orang, WNA tetap satu orang, pulang dari luar negeri empat orang, serta orang yang datang dari daerah transmisi lokal di Indonesia berjumlah 62 orang. |NP|