Transmisi lokal di Bondalem Diprediksi Berakhir Akhir Mei

Singaraja, koranbuleleng.com| Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID 19 Buleleng melakukan pendekatan dengan Epidemiologi untuk menangani kasus transmisi lokal penyebaran COVID 19 di Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula. Dengan sistem ini, Gugus Tugas yakin masalah transmisi lokal bisa ditangani hingga akhir Bulan Mei 2020 mendatang.

Dalam dunia kedokteran, pendekatan epidemologi bertujuan untuk memperoleh data frekuensi, distribusi dan determinan penyakit atau fenomena lain yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat. Pendekatanini juga dianggap mampu mendeskripsikan kecenderungan dan riwayat alamiah suatu penyakit atau keadaan kesehatan dalam sebuah populasi.

- Advertisement -

Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID 19 Buleleng sekaligus Wakil Bupati Buleleng dr Nyoman Sutjidra menjelaskan Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng sudah menyusun peta pengawasan wilayah setempat yang disusun berdasarkan pendekatan epidemiologi tersbeut yang sering digunakan dalam ilmu kedokteran.  Melalui peta itu, memudahkan Pemerintah melokalisasi penyebaran COVID 19. Setiap kemunculan kasus baru, ditandai titik berwarna merah.

Salah satu kemudahan yang didapatkan dengan melakukan pendekatan epidemiologi ini adalah lebih mudah melakukan penelusuran kepada mereka yang kemungkinan sempat melakukan kontak erat dengan pasien terkonfirmasi COVID 19 di Desa Bondalem.

Dari pendekatan epidemiologi di Desa Bondalem, diketahui jika Banjar Dinas Celagi Batur, Desa Bondalem menjadi episentrum penyebaran COVID 19 di desa tersebut. Mengingat, jumlah warga di Banjar Dinas Celagi Batur yang terkonfirmasi positif mencapai delapan orang.

Saat ini,  juga tercatat satu orang yang dinyatakan terkonfirmasi positif COVID 19 setelah tim kesehatan melakukan pemeriksaan swab secara massal dan acak, Sabtu, 9 Mei 2020.  Dari 101 orang yang dilakukan pemeriksaan swab hanya satu orang dinyatakan terkonfirmasi positif. Pasien yang diketahui sudah berusia lanjut itu kini sudah menjalani perawatan di Rumah Sakit Pratama (RSP) Giri Emas, Kecamatan Sawan.

- Advertisement -

“Secara teori sih sebenarnya minimal 10-11 orang yang positif dari 101 yang di swab. Jadi kasus baru ini dekat dengan PDP 18 dan PDP 21, dekat pusat episentrum. Artinya di luar itu tidak terjadi penyebaran covid-19. Kasus transmisi masih ada, tapi tidak masif,” jelas Sutjidra.

Selanjutnya dengan temuan pasien baru terkonfirmasi positif, Sutjidra menyebut sudah memerintahkan Dinas Kesehatan untuk melakukan penelurusan terhadap warga yang pernah melakukan kontak erat dengan PDP 49, untuk selanjutnya dilaksanakan karantina dan pemeriksaan swab.

Jika nanti dari hasil itu ada yang dinyatakan terkonfirmasi positif, maka Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID 19 Buleleng akan kembali melaksanakan opsi pemeriksaan swab secara massal, terutama memprioritaskan kepada warga yang usianya 45 tahun ke atas.

Dari langkah-langah yang telah dilakukan, Sutjidra meyakini jika pengendalian penyebaran COVID 19 termasuk kasus transmisi lokal di Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, bisa dikendalikan pada akhir bulan Mei mendatang.

“Berbasis data, statistik, dan keilmuan, mudah-mudahan bulan Mei ini Bondalem bisa kami selesaikan. Sehingga Juni bisa landai semua di Buleleng. Masih ada waktu 20 hari lagi menangani ini dengan cepat,” ujarnya.

Disisi lain, berdasarkan data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID 19 Buleleng, kini jumlah pasien terkonfirmasi positif yang menjalani perawatan di RSP Giri Emas berjumlah 16 orang. Khusus untuk warga Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula yang terkonfirmasi positif dan dirawat berjumlah 20 orang, yakni 14 orang di RSP Giri Emas, dan 6 orang dirujuk ke Denpasar. Sementara dua pasien terkonfirmasi lainnya adalah seorang pekerja Migrant Indonesia (PMI), dan seorang warga local. |RM|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts