Perbaiki Ekosistem Sungai dari Timbunan Sampah Plastik

Singaraja, koranbuleleng.com | Sejumlah anak muda di Desa Padangbulia, Kecamatan Sukasada menjadi pelopor dalam membershkan sampah plastik dari sungai atau tukad Kubu kauh di desa setempat.

Awalnya, hanya tiga orang saja namun aksi baik mereka justru lama kelamaan diikuti oleh warga lainnya. Pembersihan sampah plastik di Tukad Kubu Kauh  awalnya di lakukan oleh tiga warga asli Desa Padang Bulia yakni Gusti Kadek Darsana, Gusti Ketut Redy dan Gede Dedy Arya Sandi.

- Advertisement -

Aksi bersih sampah plastik dari kubu kauh awalnya hanya ide sederhana untuk mencari dan mengumpulkan sampah dan botol plastik semata. Lalu botol-botolplastik itu rencana dijual untuk dibelikan lagi bibit ikan yang ditebar di sungai tersebut.

Namun aksi peduli lingkungan itu jadi niat permanen untuk membersihkan sungai secara berkelanjutan dari timbunan sampah.  Bahkan, ditengah pandemic COVID 19 ini, mereka tetap eksis untuk memperbaiki ekosistem sungai dari gempuran plastik.

Menurut Dedy, masalah sampah plastik memang sudah ada dari dulu dan belum belum bisa diselesaikan sampai saat ini.  Permasalahan sampah memang tidak akan bisa terselesaikan jika masyarakat masih kurang paham resiko yang ditimbulkan akibat sampah plastik itu sendiri.

“Niat awal kita mencari botol plastik, hasilnya dijual buat beli bibit ikan lalu di lepas disini, karena melihat kondisi sungai seperti ini kita putuskan untuk membersihakn seminggu sekali, awal kami turun bertiga, dan semakin hari terus bertambah yang bersedia ikut bersih-bersih ” ujar Dedy Arya Sandy 

- Advertisement -

Untuk saat ini mereka fokus untuk memebersihkan sampah plastik dan memperlancar arus sungai yang terhalang pohon yang tumbang. Harapannya aksi nyata seperti ini akanmemancing lebh banyak masyarakat untuk sadar tidak  membuang sampah secara sembarangan. Dedy juga berpesan agar masyarakat mencari ikan tanpa harus meracuni atau menyetrum.

Pembersihan sampah plastik di Tukad Kubu Kauh  dilakukan seminggu sekali. Sudah ada donatur bibit ikan lele sebanyak 100 bibit dan akan langsung di lepas di Tukad. 

“Minggu ini kita akan lepas 100 bibit ikan, kebetulan ada yang menyumbang, mudah – mudahan bisa bertahan hidup dan tidak ada lagi yang mengambil dengan cara strum atau racun” harapnya.

Jjika konsisten setiap minggu dilakukan pembersihan dengan melibatkan banyak warga, maka sungai akan cepat bersih. 

“Sekali turun dapat 2 karung sampah, dan sampahnya langsung dipilah. Jika 10 kali turun  ke sungai, sungai sudah menjadi bersih,” pungkas Dedy. |ET|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts