Rapid tes |FOTO : Putu Nova A.Putra|
Singaraja, koranbuleleng.com| Pemerintah Kabupaten Buleleng telah merealisasikan dana dari Belanja Tidak terduga (BTT) tahun 2020 untuk penanganan wabah COVID 19 sebesar Rp. 21 Miliar lebih, dari total anggaran sebesar Rp57 Miliar.
Sekretaris Daerah (Sekda) kabupaten Buleleng Gede Suyasa menjelaskan, dana sebesar Rp.21 miliar dari Belanja Tidak Terduga (BTT) tersebut dimanfaatkan untuk peningkatan kapasitas kesehatan, ketahanan ekonomi, serta program jaring pengaman sosial, sebagai dampak yang ditimbulkan akibat terjadinya Pandemi COVID 19.
Khusus jaring pengaman sosial terdiri dari pemberian sembako selama masa karantina wilayah Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, pemberian beras kepada 5.400-an orang relawan covid yang ada di seluruh Desa dan Kelurahan, pemberian bantuan stimulus kepada Lumbung Pangan Masyarakat (LPM), dan pemberian Bantuan Sosial Tunai (BST) untuk 4.820 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
“Untuk realisasi BST bulan April 2020 kita realisasikan dalam dua tahap, yakni tahap pertama untuk 2.202 KPM, dan untuk tahap kedua sebanyak 2.618 KPM. Tentu setelah ini kami akan amprahkan lagi untuk BST bulan Mei dan Bulan Juni,” jelasnya.
Secara terpisah, Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna menyebut jika penanganan COVID 19 oleh Gugus Tugas dari sisi anggaran sudah berjalan dengan baik. Bahkan, pengawasan disebutnya tidak hanya dilakukan dari DPRD Buleleng saja, namun pengawasan juga dilakukan oleh pihak Kejaksaan Negeri Singaraja.
“Kegiatan penanganan COVID sudah berjalan baik. Tentu kami akan meminta laporan penggunaan anggaran penanganan COVID yang sempat kami bahas beberapa waktu lalu. Kami juga akan kordinasi dengan Satgas Covid di Kabupaten Buleleng,” ujarnya. |RM|