STAHN Mpu Kuturan menggelar wisuda secara virtual ditengah Pandemi COVID 19. Hanya 6 mahasiswa yang diahdirkan secara langsung dalam seremonial wisuda ke-2 ini |FOTO : Putu Nova A.Putra|
Singaraja, koranbuleleng.com | Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan menggelar wisuda secara online ditengah Pandemi COVID 19, Jumat 10 Juli 2020. Wisuda secara virtual ini sudah digelar untuk kedua kali.
Ketua STAHN Mpu Kuturan, Prof. Dr. Drs. I Made Suweta, M.Si menjelaskan wisuda virtual ini terpaksa dilakukan karena masa pandemi COVID 19 sehingga bisa menghindari potensi transmisi atau penularan. Namun, disisi lain wisuda harus dilakukan sebagai pertanda mahasiswa telah selesai proses studinya.
Sebanyak 153 orang menjalani wisuda dalam kesempatan ini. Hanya enam orang mahasiswa yang dihadirkan secara langsung untuk menjalani wisuda secara langsung. Sisanya nama-nama wisudawan diumumkan saja, dan mereka mengikuti dari tempat tinggal masing-masing.
Wisuda yang ke-2 secara virtual ini berasal dari program studi PGSD sebanyak 96 orang, PGPAUD sebanyak 16 orang, Pendidikan Agama Hindu sebanyak 27 orang, Sastra Agama Pendidikan Bahasa Bali sebanyak 4 orang, Penerangan Agama Hindu sebanyak 4 orang, dan Program Paska Sarjana Pendidikan Agama Hindu sebanyak 6 orang.
Suweta menyatakan dari 11 program studi yang dibuka di STAH Negeri Mpu Kuturan, sudah 10 program studi yang terakreditasi, dan satu program studi Hukum Hindu ini masih dalam proses akreditasi di BAN PT (Badan Akreditas Negara Perguruan Tinggi).
Menurut Suweta dari tahun ke tahun, Jumlah mahasiswa di STAHN Mpu Kuturan semakin meningkat. Saat ini, tercatat sebanyak 1235 orang mahasiswa. Dari seluruh jumlah itu, sejumlah mahasiswa telah mendapatkan beasiswa diantaranya beasiswa bidikmisi sebanyak 355 orang, Beasiswa PPA sebanyak 350 orang, dan beasiswa BBM sebanyak 502 orang.
“Beasiswa ini yang membanggakan hati kami. Kita tidak hanya berfikir meningkatan kecerdasan, tapi banyak umat Hindu masih miskin, tidak mampu kuliah. Tetapi dengan adanya STAHN Mpu Kuturan ini bisa bermanfaat untuk umat Hindu. Ada tiga jenis beasiswa bagi mahasiswa yakni Bidikmisi, PPA dan Beasiswa BBM, itu sangat membanggakan,” ujar Suweta sebelum mewisuda mahasiswa.
Suweta menyatakan STAHN Mpu Kuturan ingin meningkatkan sumber daya manusia dengan cara membentuk karakter, melahirkan sarjana yang ilmuwan dan agamawan karena permasalahan yang ada saat ini adalah moralitas. “Kami bertekad membentuk lulusan yang cerdas terampil dan berkarakter Tri Kaya Parisudha,” terangnya.
Sementara itu, salah satu wisudawam Putu Erta Pujiani menyatakan ketertarikannya sejak awal kuliah di STAH Negeri Mpu Kuturan karena menjadi salah satu lembaga pendidikan negeri bidang agama hindu.
“Saya merasa bangga, dengan keadaan saya yang sederahana bisa menempuh kuliah S1 dengan biaya yang sangat murah,” ujar Erta.
Erta merupakan mahasiswa yang kini sudah bekerja di sebuah sekelah di Desa Busungbiu. Setelah wisuda ini, Erta mengaku siap untuk membagikan ilmu kepada anak didiknya di sekolah tempatnya bekerja. |NP|