Pembelajaran di Zona Hijau Sepenuhnya Hak Orang Tua

Kegiatan anak-anak sekolah sebelum masa Pandemi COVID 19 |FOTO : Arsip koranbuleleng.com|

Singaraja, koranbuleleng.com | New Normal sudah dibuka, namun sekolah di Kabupaten Buleleng belum ada yang memutuskan untuk belajar tatap muka langsung di sekolah.

- Advertisement -

Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Kabupaten Buleleng, Made Astika menyatakan sudah ada petunjuk dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait dengan proses belajar mengajar ini. Ada beberapa rambu yang jelas harus dituruti.

Rambu-rambu yang harus dipedomani yakni, daerah masuk dalam zona hijau COVID 19, harus ada ijin dari Pemerintah daerah, serta sekolah masuk dalam daftar periksa, dan ada ijin orang tua siswa yang mengijinkan peserta didik untuk ikut dalam belajar tatap muka di sekolah.

“Kalau orang tuanya tidak menginjinkan anaknya ikut tatap muka, sekolah tidak boleh memaksakan. itu yang paling penting,” terang Astika, Kamis lalu di kantor Bupati Buleleng.

Astika menjelaskan tentang daftar periksa  yang dimaksud, bahwa sekolah wajib menyiapkan sarana dan prasarana untuk menyambut new normal. Mulai dari penyediaan tempat cuci tangan dengan jumlah yang ideal, penyediaan masker bagi siswa, hand sanitiser setiap kelas, termasuk juga penyediaan alat pengukur suhu tubuh atau thermo gun.  Semua itu harus disediakan oleh pihak sekolah dari relaksasi dana BOS sesuai dengan Permendikbud 20 tahun 2020 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomer 13 tahun 2020 tentang petunjuk teknis dana alokasi khusus non fisk dan bantuan operasional penyelenggaraan pendidikan anak usia dini dan pendidikan kesetaraan tahun anggaran 2020. 

- Advertisement -

“Penyediaan sarana dan prasarana itu dengan memanfaatan relaksasi dana BOS. Di Permendikbud nomer 20 tahun 2020 sudah diatur dengan jelas tentang ini, “ ujar Astika.

Ditempat lain, Dosen di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja Dr. I Wayan Widiana, S.Pd., M.Pd menjelaskan, sistem belajar dengan daring ini sebenarnya adalah upaya dari Pemerintah agar proses pembelajaran bisa tetap berjalan ditengah terjadinya pandemi.

Dari system itu, guru dan siswa harus menguasai teknologi pembelajaran mulai dari google classroom, zoom, ruang guru, quipper, Zenius, dan lain sebagainya.” Kecuali di daerah yang sulit sinyal, pembelajaran bisa dilakukan dengan tugas terstruktur dengan bantuan bimbingan orang tua,” jelasnya.

Menurut Wayan Widiana, belajar di rumah atau di sekolah akan tetap bisa berjalan efektif jika dilaksanakan secara disiplin. Disiplin waktu, disiplin materi, dan disiplin dengan tugas. Untuk mengontrol kedisiplinan ini, guru dan orang tua harus terus berkomunikasi.

Banyak teknik, metode, model dan pendekatan pembelajaran bisa diterapkan dalam sebuah proses pembelajaran. Guru yang profesional sudah belajar banyak tentang teori itu. “Pasti banyak cara bisa dilakukan. Sekarang hanya masalah niat dan ketulusan seorang guru,” ujarnya

Staf Ahli Rektor Undiksha ini menyebut jika perubahan sistem belajar ini akan memberikan sebuah pengaruh adanya perubahan. Perubahan itu terjadi mulai dari psikologi dalam pembelajaran sampai sudut pandang terhadap sebuah pembelajaran akan berubah. Pembelajaran tidak lagi bergantung pada keberadaan guru,  karena segala informasi sudah ada dalam dunia maya.

Baginya, pembelajaraan saat ini sudah hampir 100 persen meggunakan dunia maya. Dan akhirnya pemanfaatan teknologi informasi menjadi keniscayaan dan bagian tidak boleh diabaikan lagi dalam pembelajaran. Yang tidak menguasai teknologi akan tertinggal.

Namun diluar itu, melihat keadaan ini, Pemerintah harus menjadikan kemudahaan akses online ke seluruh pelosok negeri sebagai prioritas pembangunan. Jika itu tidak dilakukan, maka wilayah itu akan semakin tertinggal dan terisolir.

“Belajar dari rumah hampir mirip dengan homeschooling. Banyak orang hebat lahir dari homeschooling. Belajar dari rumah memiliki banyak kelebihan diantaranya anak-anak bisa memiliki banyak waktu untuk mengembangkan minat dan bakatnya bersama orang tuanya,” pungkas Widiana. |tim|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts