Sekda Buleleng Gede Suyasa |FOTO : Arsip koranbuleleng.com|
Singaraja, koranbuleleng.com| Kasus terkonfirmasi positif COVID 19 di kabupaten Buleleng bertambah lima orang. Satu diantaranya merupakan seorang Anak Buah Kapal (ABK) yang berlabuh di Pelabuhan Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak. Dari kasus tersebut, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID 19 meminta peran Desa Adat dan Dinas untuk memperketat pengawasan pelabuhan-pelabuhan rakyat di Buleleng.
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID 19 Buleleng sekaligus Sekda Buleleng Gede Suyasa dalam konferensi pers secara virtual menjelaskan, ABK yang diketahui berasal dari Kota Surabaya Jawa Timur itu kini sudah menjalani perawatan di ruang isolasi Rumah Sakit Pratama (RSP) Giri Emas, Kecamatan Sawan.
Pasien yang diidentifikasi dengan PDP 147 itu diketahui menaiki sebuah kapal yang bersandar di pelabuhan Celukan Bawang pada 14 Juli 2020 lalu. Sebelum diperbolehkan turun, oleh Petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) setempat dilakukan screening dan pemeriksaan swab. Hasil yang pertama dinyatakan negatif, kemudian hasil Pemeriksaan Swab kedua PDP 147 dinyatakan positif.
“Pengawasan terhadap ABK kapal itu di pelabuhan Celukan Bawang sudah sangat bagus, tidak ada ABK turun tanpa melewati screening,” jelasnya.
Menurut Suyasa, saat ini yang perlu diwaspadai adalah masuknya orang dari luar Kabupaten Buleleng, melalui jalur laut pada pelabuhan-pelabuhan kecil. Kemungkinan besar masuknya orang tanpa pemeriksaan masih memungkinkan terjadi, dengan melihat kondisi panjang pantai Buleleng dan banyaknya pelabuhan-pelabuhan kecil di Kabupaten Buleleng.
“Membutuhkan peran masing-masing Desa Adat dan Dinas melakukan pengawasan untuk orang masuk jika melewati laut. Karena Buleleng ada banyak titik yang dilalui dari laut,” ujarnya.
Selain PDP 147, pasien terkonfirmasi positif baru yang kini sudah menjalani perawatan di RSP Giri Emas masing-masing PDP 143, PDP 145, PDP 146, dan PDP 148. Saat ini, Gugus Tugas masih melakukan tracing terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak erat dengan pasien-pasien tersebut.
Dengan adanya penambahan lima kasus terkonfirmasi baru itu, Suyasa menyebut jika kasus transmisi local masih berpeluang besar terjadi di Kabupaten Buleleng. Dari penambahan lima kasus terbaru, tiga diantaranya merupakan kasus yang penularannya melalui transmisi local, terutama terkait dengan pelayanan kesehatan pada sejumlah fasilitas kesehatan di Buleleng.
Tentu akan menjadi bahan evaluasi kita untuk lebih berhati hati dalam hal melakukan pelayanan kesehatan di faskes yang ada di Buleleng,” pungkasnya.
Berdasarkan data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID 19 Buleleng, saat ini jumlah pasien yang masih menjalani perawatan dengan status terkonfirmasi positif berjumlah 17 orang. Dimana 16 orang diantaranya menjalani perawatan di RSP Giri Emas, sementara satu orang lagi sudah dirujuk ke Denpasar. |RM|