Ribuan rider yang fanatik terhadap mesin 2 tak menggelar gathering and camping dengan tema “2 tak menolak lupa” di Danau Buyan |FOTO : Edi Toro|
Singaraja, koranbuleleng.co | Masyarakat luas pasti kenal betul dengan sepeda motor dengan mesin 2 tak atau mesin dua langkah piston. Ciri khas kendaraan dengan mesin 2 tak ini, knalpot dengan asap ngebul dan suara berisik.
Dulu, merk motor yang terkenal dengan mesin 2 tak ini, yaitu Yamaha dan Suzuki. Yamaha pernah mengeluarkan motor RX-KING, atau tipe bebek terkenal Force One. Kalau Suzuki pernah mengeluarkan Jet Cool dan Crystal.
Namun seiring jaman, pabrikan tak lagi mengeluarkan mesin 2 tak ini. Sekarang, lebih banyak motor-motor baru yang beredar adalah mesin 4 tak. Namun begitu, di jalanan masih banyak lalu lalang motor mesin 2 tak. Masih banyak yang fanatik terhadap motor dengan mesin 2 tak ini.
Nah, ini salah satu bukti. Ada ribuan rider motor bermesin 2 tak seliweran menuju Danau Buyan, Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Minggu 26 Juli 2020. Mereka punya even gathering and camping “Dua Tak Menolak Punah”.
Acara berlangsung di perkemahan Taman Wisata Gangga Danau Buyan, Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Mereka berasal dari berbagai komunitas mesin 2 tak.
Ketua Panitia, Ida Bagus Agung Brahmadiguna mengatakan, acara ini dijadikan sebagai ajang silaturahmi, bahkan acara ini dielar rutin setiap tahun. Sedikitnya 100 komunitas atau klub pecinta motor 2 tak, yang ada di Pulau Dewata.
“Peserta didominasi oleh anak-anak muda dari seluruh Bali dari berbagai daerah di Bali bahkan hadir dari Nusa Penida. Ada juga yang sudah berkeluarga dan sekaligus mengajak keluarganya piknik. Biasanya peserta dari luar Bali yang datang sebelumnya cukup banyak juga. Namun mungkin karena kondisi masih COVID 19 jadi mereka belum bisa hadir,” ujar Brahmadiguna.
Selain temu ramah tamah untuk mempererat tali silaturahmi sesama pecinta motor, ada juga acara Bakti Sosial seperti bersih-bersih danau, pelepasan benih ikan, dan penyerahan bantuan berupa bibit sayuran kepada petani di sekitar lokasi acara.
“Bersih-bersih danau bersama para riders, kemudian pelepasan benih ikan nila sebanyak 7 ribu ekor ke danau, dan penyerahan sekitar 15 ribu bibit sayuran untuk petani, sebelumnya juga ada acara music dan games” ungkapnya
Pria yang kerap disapa Gus Lolet ini mengatakan, even ini juga punya sisi lain untuk mempromosikan tempat wisata Danau Buyan yang sempat ditutup sejak Maret lalu akibat pandemi COVID 19.
“Sebagian riders kan ada yang suka kegiatan adventure jadi sekalian memperkenalkan ke mereka. Karena itu dalam acara ini kami juga berkolaborasi dengan BUMDes Pancasari selaku pengelola,” ungkap Brahmadiguna.
Brahmadiguna menambahkan, meski digelar di tengah pandemi COVID 19, acara tetap menerapkan protokol kesehatan dengan menugaskan anggota untuk memastikan semua peserta sudah memenuhi syarat.
“Riders diwajibkan mengenakan masker. Ketika masuk mereka di cek suhu tubuhnya dan diminta mencuci tangan lebih dulu.” pungkasnya. |ET|