Penjual Bendera Musiman Mulai Ramai

Penjual bendera Merah putih dan pernak-pernik menyambut HUT RI ke-75 di sejumlah sudut jalan raya di Singaraja |FOTO Edi Toro|

Singaraja, koranbuleleng.com|  Penjual bendera Merah Putih dan pernak pernik untuk menyambut HUT RI ke-75 ramai di berbagai sudut jalan di Singaraja.  Para penjual musiman ini memang hanya menjual bendera  untuk HUT RI.

- Advertisement -

Belasan penjual bendera mulai bertebaran menjajakan lapaknya di pinggir sejumlah jalan utama. Seperti di Jalan Ahmad Yani, Jalan Udayana, Jalan Pramuka, dan Jalan Diponegoro.  

“Saya berjualan tiap tahun. Ini yang kali keempat saya jualan bendera dan umbul-umbul. Jualan bendera hanya saat momen Agustusan saja,” ujar Rio Gunawan Salah satu penjual bendera di Jalan Udayana

Pria asal Garut, Jawa Barat ini  sudah beberapa kali menjual bendera di momen hari kemerdekaan ini. Ia memang selalu memanfaatkan Agustusan untuk menjual bendera.

Rio membawa setidaknya empat karung bendera dari kampungnya yang dijahit sendiri oleh keluarganya di Jawa Barat. Ia mengaku hanya menjual bendera dari tanggal satu sampai enam belas Agustus saja. Setelah itu dirinya kembali pada rutinitas semula di Garut sebagai pekerja harian lepas.

- Advertisement -

 “Saya jarang jualan sampai tanggal 17 Agustus. Soalnya tanggal 10 Agustus ke atas pembeli sudah mulai berkurang. Ramainya yang beli biasanya mulai tanggal satu sampai enam belas Agustus,” tuturnya

Setiap ukuran bendera yang ia jual memiliki harga yang berbeda.  Harganya mulai Rp 30 ribu hingga Rp 65 ribu. Selain menjual bendera, pedagang yang membuka lapaknya depan Kantor Urusan Agama (KUA) Kota Singaraja ini juga menjual umbul-umbul serta pernak-pernik lainnya.

 “Kalau umbul-umbul yang memanjang untuk background harganya Rp 200 ribu sampai Rp 400 ribu. Dalam satu hari pasti ada saja yang beli, sekitar 20-an orang. ” ujarnya.

Meski di tengah pandemi COVID 19, Rio mengaku permintaan pembeli terhadap bendera Merah Putih dan beberapa pernak-pernik kemerdekaan masih cukup banyak. Dalam satu hari ia mengaku bisa meraup omzet hingga Rp 1 juta. 

Hal itu disebabkan karena penjual bendera musiman tidak seramai tahun-tahun sebelumnya, sehingga penjualan bisa tetap stabil bahkan bisa meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

“Dulu kan banyak yang jual, jadi pembelinya menyebar, nah sekarang yang jual Cuma ada sedikit jadi pembelinya ngumpul” Pungkasnya |ET|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts