Singaraja, koranbuleleng.com | Guna menekan angka kehamilan selama masa pandemi COVID-19, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKBPP-PA) Kabupaten Buleleng membagikan ribuan alat dan obat kontrasepsi gratis.
Kepala Dinas PPKBPP-PA kabupaten Buleleng Made Arya Sukerta mengatakan, Pembagian alat dan obat kontrasepsi ini dilakukan sejak dua bulan terakhir kepada para peserta program Keluarga Berencana (KB). Distribusinya disalurkan melalui pos-pos kader KB dan masing-masing fasilitas kesehatan yang tersebar di 9 kecamatan di Buleleng
“Ribuan alat dan obat kontrasepsi tersebut dibagikan secara cuma-cuma alias gratis di puskesmas kesehatan” ujarnya.
Sampai bulan juni, telah membagikan alat dan obat kontrasepsi berupa kondom sebanyak 27 buah, obat suntik 1.780, susuk KB 235 buah jarum suntik sebanyak 1.780 buah dan obat IUD 330 buah.
Sedangkan pada bulan Juli pihaknya membagikan alat dan obat kontrasepsi berupa kondom sebanyak kondom 11 buah, obat suntik 660, susuk KB 120 buah, jarum suntik 660 buah dan obat IUD 210 buah.
“Ini adalah salah satu cara untuk menekan kehamilan kala masih banyak warga yang berdiam diri di rumah,” ungkapnya
Arya Sukerta menyarankan bagi ibu-ibu yang ingin mendapatkan KB gratis bisa secara langsung datang ke fasilitas kesehatan di masing-masing Puskesmas dan kegiatan posyandu lainnya atau melalui s-pos kader KB yang tersebar di tiap desa.
“Kami berharap kerjasama dari para ibu-ibu agar bisa datang ke Puskesmas untuk mendapat alat dan obat kontrasepsi,” katanya.
Arya Sukerta menambahkan, terkait angka kehamilan di tengah pandemi COVID 19, tepatnya pada bulan Maret sampai dengan Juli, pihaknya belum melakukan penyempurnaan data, survei dan penelitian. Namun ia memprediksi angka kehamilan meningkat di Buleleng di tengah pemberlakuan bekerja dari rumah
Di sisi lain, pihaknya juga sudah menerima sejumlah laporan kenaikan angka kehamilan di fasilitas kesehatan di sejumlah daerah.
“Sejumlah daerah juga telah melaporkan angka positif kehamilan naik. Namun angkanya belum kami bisa pastikan karena datanya belum direkap dam disempurnakan,” pungkasnya. |ET|