Warga melihat pengumuman dari BPJS Kesehatan Singaraja tutup karena salah satu stafnya terkonfirmasi COVID 19|FOTO : RIKA MAHARDIKA|
Singaraja, koranbuleleng.com| Kantor BPJS Kesehatan d Jalan teleng, SIngaraja tutup. BPJS Kesehatan memutuskan untuk melaksanakan kerja dari rumah atau Work From Home. Pasalnya, salah satu karyawan setempat sempat melakukan kontak erat dengan keluarganya yang terkonfirmasi positif.
Pihak BPJS memutuskan untuk melakukan penyemprotan desinfektan selama tiga hari, karena salah seorang karyawan diketahui pernah melakukan kontak erat dengan keluarganya yang berstatus terkonfirmasi positif. Kemudian, BPJS juga menerapkan sistem kerja dari rumah atau work from home (WFH) untuk mengantisipasi tidak terjadinya penularan COVID 19.
“Yang bersangkutan sudah menjalani pemeriksaan swab dan isolasi mandiri. Soal hasilnya, kami belum tahu apakah hasilnya positif atau negatif. Tapi untuk jaga-jaga supaya tidak ada penularan, kami berlakukan WFH,” jelas Kepala BPJS Kesehatan Singaraja Elly Widiani melalui sambungan telepon.
Walaupun memberlakukan WFH, namun pelayanan bagi masyarakat masih tetap dilaksanakan. Elly Widiani menyebut jika penutupan kantor ini tidak menjadi kendala bagi peserta BPJS maupun pihak Rumah Sakit baik negeri maupun swasta. Mengingat pelayanan bisa dilaksanakan secara online melalui aplikasi mobile JKN.
“Pelayanan kami laksanakan dengan tidak melakukan tatap muka. Peserta bisa menghubungi nomor-nomor yang sudah kami umumkan dan bisa juga melalui aplikasi Mobile JKN, termasuk rumah sakit yang butuh konfirmasi juga masih bisa terlayani secara mobile,” ujarnya.
Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Sekretaris gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID 19 Buleleng sekaligus Sekda Buleleng Gede Suyasa mengaku sudah menerima laporan penutupan kantor BPJS Singaraja. Dari informasi yang diperoleh, ada salah satu karyawan BPJS yang melakukan kontak erat dengan pihak keluarganya di Denpasar yang terkonfirmasi positif COVID 19.
“Dari pemeriksaan karyawan tersebut positif dan tanpa gejala, makanya melakukan isolasi mandiri. Dan itu swabnya dilakukan mandiri tidak dilakukan di RSUD,” jelasnya.
Dari kondisi itu, juga telah dilakukan penelusuran terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak erat. Menurut Suyasa, penutupan kantor dilakukan karena pihak BPJS Kesehatan Singaraja saat ini sedang melaksanakan penyemprotan desinfektan dan pemeriksaan swab terhadap yang pernah kontak erat. Nantinya, hasil pemeriksaan swab terhadap karyawan lainnya itu akan menentukan apakah penutupan kantor akan diperpanjang atau tidak.
“Penelusuran sudah dijalankan, dan yang kontak erat sudah disiapkan untuk melakukan swab mandiri juga, jumlahnya masih dihitung. Kan evaluasi terus, kalau semuanya negative kan tidak perlu ditutup lagi. Kalau ada yang positif ya perpanjang yang pasti,” ujarnya. |RM|