Melor Sampaikan Dukungan Anti Korupsi

Melor Cumirak and Friends |FOTO : Istimewa|

Singaraja, koranbuleleng.com | Melor, begitu dia akrab disapa. Pria asal Dusun Galiran, Baktiseraga ini multitalenta. Dia pengusaha rumah makan tersohor, Warung Khan dengan menu khas Cumirak. Tapi dibalik kecemerlangan dalam mengelola bisnis kuliner, Melor juga seorang pemain musik atau musisi.

- Advertisement -

Wara-wirinya dalam dunia panggung musik sudah tak diragukan lagi. Kadang, dia juga sering berada dibalik layar dari setiap pementasan musik. Kini, ditengah Pandemi Corona Virus Disease (COVID 19), Melor merilis lagu dengan judul “Jeleme Koruptor”.

Single ini menampilkan pesan dukungan bagi aktivis yang rajin menyuarakan anti korupsi di Indonesia dan segala lini kehidupan. Ini bagian dari cara melor menyampaikan kritik sekaligus dukungannya dengan situasi yang masih memprihatinkan bagi Bangsa Indonesia karena masih diselimuti tindakan-tindakan korupsi.

Sebenarnya, banyak musisi juga yang sering menyuarakan anti korupsi. Bacalah, Iwan Fals, musisi legenda Indonesia yang hingga kini masih konsisten menyuarakan anti korupsi. Lagu milik Melor ini juga terinspirasi dari kiprah Iwan Fals yang tidak pernah bosan menyuarakan pembinasaan terhadap praktek-praktek korupsi di Indonesia.  

Lagu Jeleme Koruptor terinspirasi dari maraknya ketimpangan sosial di masyarakat akibat ulah koruptor yang merampas hak rakyat, sehingga rakyat tidak dapat menikmati hak yang seharusnya menjadi miliknya.

- Advertisement -

“Maraknya korupsi di Indonesia, yang sampai saat ini masih saja terjadi.  Dari sana lah tercetus ide untuk menulis lagu ini. Inspirasinya juga dari lagu-lagu dari iwan fals” ujar Melor ketika ditemui drumannya, selasa 29 september 2009.

Melor menuturkan, lagu yang diciptakan yang diciptakan hanya sebagai pesan agar korupsi tidak lagi ada di Indonesia.

“Saya tidak bergerak atau turun langsung sebagai aktivis anti korupsi, hanya saja saya menyuarakan dukungan anti korupsi lewat karya” ungkapnya

Pria yang memiliki nama lengkap Putu Dedy Yastika ini sebenarnya  sudah menciptakan lagu ini sekitar dua tahun yang lalu. Hanya saja terkendala sesuatu hal akhirnya baru bisa di rilis langsung dengan video klip.

Pada video klipnya, Melor mengambil lokasi di salah satu pasar  di Buleleng dan di studio Demores Rumah Musik. Dalam klipnya Melor ditemani para musisi-musisi di Buleleng dalam pengisian part Gitar, Bass, dan Drum.

“ Di Gitar ada Angga dari Kosong Satu Band,  di Drum ada Moka dari band HWP dan di Bass ada Budi, musisi yang sudah sering keliling manggung bahkan di kapal pesiar,” imbuh pria kelahiran 22 Oktober 1986 ini.

Disinggung mengenai  perkembangan musik di Singaraja, Melor menuturkan adanya  kemajuan yang sangat pesat. Bahkan dengan kendala pandemi COVID 19 tidak menghalangi semangat para musisi untuk terus berkarya.

“Terbatasnya manggung tidak menjadi halangan buat musisi di Buleleng, malah banyak  karya-karya yang tercipta” ungkapnya

Melor yangjuga sempat merilis lagu “Arak Bali” ini berharap besar dengan lagu yang ciptakan ini  bisa melengkapi album yang segera dirilis. Serta  lagu-lagu yang ia ciptakan bisa diterima dimasyarakat.

“Tidak berharap banyak, hanya berharap lagu-lagu saya bisa diterima. Itu saja,” pungkasnya. |ET|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts