Singaraja, koranbuleleng.com | Program Peken Protani mampu menjual buah lokal Buleleng hingga dua ton dari Juli hingga September 2020 ini. Penyerapan buah lokal dalam program tersebut dengan melibatkan konsumen dari aparatur sipil pnegara di 40 perangkat daerah lingkungan Pemkab Buleleng. Tercatat ada 90 produk buah segar dan olahan yang dibeli oleh ASN itu.
Kepala Dinas Pertanian Buleleng Ir. I Made Sumiarta mengatakan, pemasok produk-produk ini seluruhnya berasal dari binaan-binaan petani Distan yang tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Buleleng. “Terdapat pula kelompok petani binaan, dan para pelaku usaha yang terdiri dari gapoktan,” ungkapnya.
Pemerintah memfasilitasi kelompok binaan tersebut khususnya bagi binaan yang belum eksis memasarkan produk-produknya. Sehingga, selain buah-buahan lokal Buleleng, sampai saat ini juga sudah terserap sebanyak 650 kg sayur-sayuran hasil panen dari para petani lokal Buleleng.
Diakuinya, produk-produk dari “Peken Protani” ini mayoritas pembelinya adalah Para ASN di Lingkup Pemkab Buleleng. “Bupati Buleleng dalam rangka membantu para petani lokal buleleng yang mengalami kesulitan dalam memasarkan hasil pertaniannya dimasa pandemi Covid-19 ini meluncurkan program Protani ini,” tutur Sumiarta.
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana pernah menyampaikan dalam Sidang Paripurna di DPRD Buleleng pada Bulan Juli lalu, bahwa buah yang diserap dari petani tersebut diharapkan bisa digunakan untuk konsumsi di tingkat keluarga, maupun digunakan untuk keperluan banten.
“Pemanfaatan buah impor, dianggap kurang selaras. Sebab, pada upcara tumpek pengatag, yang didedikasikan pada tanaman yang menghasilkan buah-buah lokal,” terang Sumiarta.
Sementara itu, tingginya permintaan terhadap buah lokal ini lazimnya terjadi saat menjelang hari raya, rata-rata sangat menggemari jeruk lokal buleleng, ada pisang, jambu kristal dan buah lokal lainnya yang sesuai dengan waktu panen.
Diakui Sumiarta juga, sejak adanya “Peken Protani” ini sangat membantu para petani lokal untuk memasarkan produknya. Seluruhnya sangat antusias dan kedepannya melalui program ini diharapkan juga mampu menyasar masyarakat umum melalui kerjasama dengan Dinas Disdagperinkop dan UKM Buleleng.
“Setiap minggu program tersebut juga di evaluasi, meskipun pola penjuaan dilingkungan ASN saja, minimal produk dari para petani ini dapat dipasarkan dan terus berjalan ditengah pandemi COVID 19,” kata Sumiarta. |NP|