Dinas Kebudayaan Siapkan Program Lanjutan Pelestarian Warisan Budaya

Tradisi dan ekspresi lisan Megoak-goakan dinobatkan sebagai warisan budaya tak benda |FOTO : Arsip koranbuleleng.com|

Singaraja, koranbuleleng.com| Tiga Warisan Tradisional Buleleng telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) secara nasional oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Selanjutnya, Dinas Kebudayaan Buleleng akan menyiapkan program untuk pelestarian, pengembangan dan pemanfaatan di tahun 2021 mendatang.

- Advertisement -

Tiga Warisan Tradisional Buleleng itu masing-masing keterampilan dan kemahiran kerajinan tradisional Lukisan Kaca Desa Nagasepaha, Tradisi dan Ekspresi Lisan Megoak-goakan Desa Panji serta Adat Istiadat Masyarakat Ngusaba Bukakak Desa Giri Emas. Penetapannya dilakukan oleh Tim Ahli WBTB Kemendikbud RI secara virtual pada Jumat, 9 Oktober 2020.

Dengan penetapan itu, kini Buleleng memiliki Tujuh Warisan Budaya Tak Benda. Empat lainnya adalah Tari Truna Jaya karya maestro Gde Manik, Songket Bratan, dan tradisi Nyakan Diwang, dan Pangalantaka. Selain itu, ada Kesenian Wayang Wong yang juga ditetapkan sebagai WBTB tingkat internasional oleh WHO.

Kepala Dinas Kebudayaan Buleleng Gede Dody Sukma Oktova Askara menjelaskan, dengan adanya penetapan tersebut, kini pihaknya akan menyiapkan sejumlah program sebagai upaya pelestarian, pengembangan dan pemanfaatan dari delapan warisan tradisional Buleleng tersebut.

Sasaran prioritas dari pengembangan dan pelestarian WBTB ini adalah kalangan milenial. Agar remaja-remaja di Kabupaten Buleleng menjadi lebih paham dan tahu akan kebudayaan di Buleleng. Dengan tujuan supaya ada regenerasi selanjutnya bagi kalangan-kalangan yang bisa melestarikan WBTB ini.

- Advertisement -

“Kita buat kegiatan untuk mengembangkan, melestarikan dari apa yang sudah ditetapkan. Kita lakukan work shop, kemudian seminar, webinar, berusaha memperkenalkan dan menyebarluaskan, kemudian mencari bibit untuk keberlangsungannya kedepan supaya tidak terputus,” jelas Dody Sukma.

Walaupun dengan keterbatasan anggaran, Mantan Camat Buleleng ini memastikan jika program tersebut bisa dilaksanakan di tahun 2021 mendatang, sebagai upaya untuk pemajuan kebudayaan di Kabupaten Buleleng.

“Kita dengan pagu yang minim akan melakukan kolaborasi, antara pemerintah dengan dunia usaha dan masyarakat dengan tujuan secara umum meningkatkan kesejahteraan. Tentu banyak PR yang akan dikerjakan karena semua berawal dari program kegiatan,” tegas Dody. |RM|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts