Singaraja, koranbuleleng.com| Salah satu bidang yang “mati suri” pada situasi pandemi COVID 19 adalah panggung untuk pertunjukkan musik. Karena memang, Pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk membatasi aktivitas dengan melibatkan masyarakat banyak untuk menekan penyebaran Coronavirus Disease.
Namun kondisi tersebut tidak mematikan semangat para musisi untuk tetap berkarya. Salah satunya dilakukan oleh Komang Andi Wirawan.
Pria yang disapa Andik ini adalah seorang anggota kepolisian yang bertugas di Polsek Kota Singaraja. Selain menjadi anggota Polri, Ia juga dikenal sebagai vokalis band bernama Kosong Satu.
Sebagai seorang musisi, kini Ia tengah sibuk untuk menggarap projek album solonya. Album solo bertajuk “Celoteh”.
Album ini merupakan album solo perdana Andik setelah lama sekian lama Ia berkecimpung di belantika music Bali.
Dalam album ini, Andik menyuguhkan 10 lagu yang ditulisnya sendiri. Sementara untuk proses penggarapan beberapa lagu, dibantu juga banyak musisi local Buleleng hingga rekannya di Band Kosong Satu.
“Seperti namanya celoteh, album ini adalah curahan hati saya secara jujur, bercerita tentang apa saja yang terlihat,” tuturnya.
Menurut Andik, album solonya ini adalah proses pendewasaanya dalam bermusik. Ia pun menuangkan idealisme musiknya dalam album solo ini. Termasuk soal genre music yang dibawakan, berbeda jauh dengan genre music dalam band kosong satu. Untuk keseluruhan music diaransemen dengan aliran pop balada yang didominasi oleh alunan gitar akustik.
Sementara untuk lirik lagu, Andik yang juga sebagai Ketua Badan Pengurus Wilayah (BPW) Oi Bali ini masih berkiblat pada sosok idolanya yakni Iwan Fals. Sehingga lagu yang ditulis sebagian besar bertemakan tentang kritik dan pesan sosial. Namun tidak lupa, Ia juga menulis sebuah lagu bertemakan cinta tentang kesetiaan.
“Ini idealisme music saya, sebagai seorang penulis lagu bisa peka terhadap lingkungan, kritis dan jujur dalam menuangkan karya,” ucapnya.
Pria kelahiran 10 Mei 1980 ini bercerita tentang keseluruhan lagu dalam album tercipta ditengah terjadinya pandemi COVID 19. Karena menurutnya, tidak ada alasan yang membenarkan seorang musisi tidak berkarya hanya karena situasi pandemi. situasi yang terjadi akibat mewabahnya COVID 19 baginya justru memunculkan banyak ide untuk menulis lagu.
Buatnya, seniman berkarya mewujudkan karya, dinikmati, disenangi atau tidak intinya tetap berkarya.
“Jangan sampai ada job baru menciptakan lagu, tidak ada alasan jika ada pandemi berarti tidak berkarya, berarti tidaklah seniman. Seharusnya pandemi ini makin produktif untuk berkarya, sisi positif pandemi, banyak ide yang muncul, tentang politik sosial, asmara dan sebagainya,” ujar Pria yang berpangkat Aipda ini.
Salah satu single yang teah dirilis berjudul Astungkara. Sebuah lagu yang membawa pesan untuk selalu bersyukur, , dan juga menjaga kedamaian.
Single ini digarap setelah melihat perkembangan situasi terkini yang mana masyarakat Bali semakin meninggalkan tradisi, seni dan budaya, ditambah dengan kurangnya rasa kebersamaan.
“Pesannya tentang bersyukur ingat bersaudara, jaga kedamaian, santi selamanya semuanya,” ujar Andik.
Selain single Astungkara, beberapa lagu juga yang akan menghiasi album celoteh diantaraya berjudul Sugihan 1109. Andi WIrawan menulis lirik lagu itu saat rainan sugihan, kemudian melakukan proses rekaman saat soma pemacekan agung, dan proses mixing selesai di hari raya Kuningan. Lagu itu bertema tentang rwa bineda.
Kemudian ada lagi lagu berjudul Alaki Rabi, sebuah lagu tentang kesetiaan pasangan suami istri, serta sebuah lagu berbahasa Indonesia berjudul celoteh pagi, tentang bersyukur menghadapi hidup. Rencananya, Album Solo tersebut akan di launching di akhir tahun 2020 mendatang. |RM|