Singaraja, koranbuleleng.com | Basarnas menghentikan proses pencarian melayan yang hilang di wilayah Desa Penuktukan, Nyoman Indrawan Setelah hampir sepekan melakukan pencarian tanpa membuahkan hasil.
Kepala Pos Basarnas Buleleng Dewa Hendri Gunawan mengatakan, korban yang diduga terjatuh dan tenggelam hingga kini tak juga ditemukan.
“Pencarian akan dihentikan karena sudah dilakukan tujuh hari dan belum ada tanda-tanda keberadaan korban,” ujarnya
Pencarian dilakukan secara gabungan, Pos Basarnas Buleleng bersama anggota Satuan Polair Polres Buleleng, Polsek Tejakula, anggota TNI AL telah melakukan pencarian secara maksimal. Sebelumnya, pada pencarian hari ketiga petugas telah memperluas wilayah penyisiran hingga lebih dari 20 Nautical mile (Nm) ke timur dari lokasi jatuhnya korban.
Petugas juga telah melakukan penyisiran di wilayah barat Buleleng seperti di daerah Kecamatan Buleleng, Seririt dan Gerokgak namun belum juga membuahkan hasil.
“Sudah tujuh hari kami lakukan pencarian terhadap korban namun belum ditemukan. Kami belum temukan korban yang mengambang di tengah laut. Begitu pula tergelak di pinggir pantai,” ungkapnya.
Meski dihentikan, namun petugas akan terus melakukan upaya koordinasi dengan pihak-pihak terkait serta nelayan di pesisir Buleleng jika nantinya ada tanda-tanda korban ditemukan.
“Kami masih akan terus berkoordinasi dengan petugas lainnya jika ada potensi keberadaan korban. Seandainya korban ditemukan kami siap melakukan evakuasi,” imbuhnya
Sebelumnya, Nyoman Indrawan 38 tahun asal Desa Penuktukan, Kecamatan Tejakula, hilang setelah terjatuh dan tenggelam di tengah laut wilayah Desa Penuktukan, pada Minggu 11 oktober 2020 sekitar pukul 17.30 wita. Korban pergi memancing ikan bersama iparnya Made Adi Setiawan.
Saat kejadian, korban duduk di belakang perahu sebagai pengemudi, dan Adi duduk di depan. Setelah perjalanan satu jam ke tengah laut, tiba-tiba Adi mendengar ada suara benda terjatuh di belakang. Saat dilihat ke belakang, Adi sudah mendapati Indrawan tidak berada di belakang perahu. |ET|