Pembangunan sarana Laboratorium PCR di RSUD Buleleng |FOTO : Istimewa|
Singaraja, koranbuleleng.com | Pembangunan sarana prasarana untuk menunjang operasional alat uji swab Polymerase Chain Reaction (PCR) sudah hampir rampung. Alat untuk menguji specimen swab test pada pasien yang terindikasi Covid -19 merupakan bantuan dari BNPB RI.
Dalam waktu dekat ini juga akan dilaksanakan uji fungsi alat PCR. Jika kebutuhan pengujian spesimen cukup besar maka akan diadakan pelatihan sumber daya manusia secara bergelombang.
“Sesuai dengan target awal, pada akhir Bulan Oktober 2020 ini lab tersebut sudah rampung. Di awal November sudah dapat menerima uji spesimen swab hingga 45 kali tes dalam sehari,” ujar Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buleleng, dr. Putu Arya Nugraha, Sp.PD, Selasa 20 Oktober 2020.
Arya Nugraha menjelaskan alat-alat kesehatan lainnya sebagai sarana penunjang juga sudah seluruhnya disiapkan dari rekanan. Secara fisik, pembangunan laboratorium ini mendapat bantuan penuh dari Pemkab Buleleng melalui alokasi dana Belanja Tak Terduga (BTT) sebesar Rp1,4 miliar.
“Semuanya berproses dan kita berharap target awal November sudah beroperasi. Dalam sehari hasil tes sudah dapat diterima. Pagi dimasukkan dan sore hasilnya sudah keluar,“ jelasnya.
Pelayanan ini sifatnya sangat teknis dan detail serta membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang sesuai dengan bidangnya. Misalnya, disitu dibutuhkan profesi patologi klinik.
Dan untuk saat ini, RSUD Buleleng telah memiliki satu orang ahli mikrobiologi klinik yang sedang menempuh pendidikan dan diperkirakan pada tahun depan sudah selesai.
Sementara itu, Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng Gede Suyasa mengatakan Pemkab Buleleng sedang menyiapkan pengadaan alat-alat pendukung laboratorium PCR tersebut.
Selama ini, kata Suyasa, kendala penanganan Covid-19 salah satunya dipicu keterlambatan hasil laboratorium PCR karena jumlah specimen yang diperiksa juga banyak.
“Tentu ini sangat membantu gugus tugas dalam penanganan covid-19 di Buleleng, dan tidak lagi berhari-hari menunggu untuk mengetahui hasil lab. Sehingga gugus tugas dapat segera mengambil langkah-langkah pencegahan dan edukasi terhadap masyarakat,” pungkasnya.|NP|