Pemuda Jangan Pasrah dan Menerima Nasib, Tapi Berekspresi dan Berprestasi

Prof. Dr. I Wayan Lasmawan, M.Pd |FOTO : Yoga Sariada|

Singaraja, koranbuleleng.com | Bulan sumpah pemuda saat ini, menjadi momentum untuk kalangan pemuda ataupun kalangan milenial untuk bangkit di tengah pandemi Covid-19.  Pemerintah punya tanggungjawab untuk memberikan ruang untuk pemuda untuk berekspresi dan berprestasi di tengah tantangan global saat ini. Tetapi pemuda jangan hanya bisa pasrah dan menerima keadaan sebagai nasib semata.

- Advertisement -

Wakil Rektor bidang Administrasi umum, Keuangan, Perencanaan dan Sumber daya manusia, Universitas Pendidikan Ganesha,  Prof. Dr. I Wayan Lasmawan, M.Pd,  menjelaskan ada 2 makna  penting yang terkandung dalam peringatan Sumpah Pemuda yakni nilai kepemudaan dan nilai kebangsaan.

“Kedua hal ini sangat penting ditengah kondisi pandemi dan persaingan global yang semakin komplek”, katanya.

Dalam konteks ini, terdapat lima makna fundamental yang harus selalu diingat dan ingatkan kepada semua sebagai sebuah bangsa, terutama kalangan pemuda, yaitu: pertama, pentingnya menyadari bahwa generasi muda adalah asset bangsa yang sangat strategis, karena ditangan merekalah masa depan bangsa ini dipertaruhkan, kedua, pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa, karena dengan kesadaran kebangsaan yang mendalam segalanya bisa diraih dan terjadikan, ketiga, pentingnya memberi ruang, waktu, dan pendanaan bagi generasi muda untuk mengkreasikan cipta, rasa, dan karsanya seoptimal mungkin, keempat, pentingnya kesadaran keberagaman dikalangan generasi muda sebagai manusia yang hidup dan akan terus hidup di bumi nusantara yang sangat multikultur, dan kelima, pentingnya pendidikan terhadap generasi muda untuk menjadi pribadi yang literate atas diri, bangsa, dan tantangan dunia masa depan.

“Berdasarkan lima makna dasar sumpah pemuda inilah, simpul-simpul kebangsaan akan tetap terpelihara dan kita yakini akan menghantarkan bangsa yang besar ini menjadi bangsa yang dihormati dan mampu memainkan peranan penting dalam konstelasi pergaulan global,” tegasnya.

- Advertisement -

Disamping itu, melahirkan generasi muda yang baik dan kompeten di setiap bidangnya tentu harus ditopang dengan Pendidikan yang baik pula. Menurutnya, harus ada jaminan dari lembaga pendidikan yang mampu membawa generasi muda kearah yang lebih maju karena saat ini potret generasi muda adalah cerminan suatu bangsa.

“Kalau kita melihat seberapa baik dan seberapa hebat suatu bangsa harus dilihat dari .pemudanya,” ucapnya.

Lasmawan mengingatkan ada enam hal yang bisa dilakukan untuk memaknai Sumpah Pemuda, yaitu, terus belajar dan ciptakan prestasi, Mencintai diri sendiri  dan bangga sebagai bangsa Indonesia, Berperilaku 4 C, yaitu creative, critis, communicative, collabration, Pertahankan  dan gunakan bahasa Indonesia, Menjadi social and technology engineering bagi kemajuan bangsa, dan punya paradigma unity in diversity dalam segala ruang kehidupan.

“Keenam hal itu sangat mungkin dan sudah menjadi sesuatu yang tidak bisa ditawar oleh kalangan generasi muda, jika kita ingin membawa republik tercinta ini menjadi salah satu bangsa yang terhormat dan dihormati dalam pergaulan global yang sangat dinamis,” ungkapnya.

Kekuatan generasi muda menjadi salah satu penentu kemajuan dan eksistensi sebuah bangsa. Momentum peringatan sumpah pemuda ini, harus dijadikan sebagai momentum dan batu pijakan melakukan refleksi atas kedirian sebagai pribadi, bangsa, dan warga dunia untuk mereposisi dan mengkreasikan segala sesuatu yang belum optimal menjadi optimal, sehingga selaras dengan makna serta keinginan para pencetus dan deklarator sumpah pemuda pada 28 Oktober 1928. “Jadi saya berharap generasi muda bisa terus bangkit untuk mewujudkan republik ini semakin berkualitas,” pungkas Lasmawan.

Lasmawan menjelaskan Undiksha Singaraja terus berupaya menggenjot mahasiswa harus mendapatkan tempat untuk mengembangkan potensinya. Baik dalam bidang organisasi, olahraga, wirausaha dan lainnya yang membuat pemuda lebih tangguh. 

“Hal ini sebagai bentuk perhatian kepada generasi muda Undiksha agar mampu mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam sumpah pemuda”.

Pemuda diingatkan jangan hanya pasrah atau sekedar menerima nasib. Melalui Peringatan Sumpah Pemuda ke-92 bertema ‘Bersatu dan Bangkit’, Ia mengajak para pemuda untuk tetap bersatu dan bangkit.

“Meskipun saat ini aktivitas masyarakat lebih banyak dilakukan di rumah, para pemuda diharapkan untuk tak meninggalkan kebiasaan pada masa normalnya” ucapnya,

Lasmawan juga menyoroti bahwa saat ini nilai-nilai kepemudaan sudah diluar koridor yang ada. Hal ini dibuktikan dengan berbagai peristiwa saat mengemukakan pendapat diwarnai dengan kerusuhan dan tidak mencermikan nilai-nilai kepemudaan.

”Mari kita ekpresikan ide gagasan dengan hal yang positif bukan dengan etika yang tidak benar.” tutupnya. |KMG|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts