Pasar pangan lokal |FOTO : RIKA MAHARDIKA|
Singaraja, koranbuleleng.com| Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Buleleng kembali menggelar pasar pangan lokal, untuk mempromosikan hasil produksi dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Buleleng.
Beberapa bulan lalu, DKPP Buleleng dalam beberapa kali kesempatan pernah menggelar kegiatan serupa. Namun harus vakum selama dua bulan lebih akibat Buleleng masuk dalam zona merah penyebaran COVID 19. Kemudian kini, hal yang sama kembali digelar, dengan tujuan agar produk UMKM di bawah binaan Instansi Pemerintah Daerah Buleleng bisa dikenal oleh masyarakat. Kegiatan berlangsung di depan kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan pada Jumat 6 November 2020.
Kepala DKPP Buleleng Gede Melanderat menjelaskan, pelaku UMKM di Kabupaten Buleleng tetap produktif untuk memproduksi. Ini membuktikan jika para pelaku UMKM sebenarnya masih bisa sangat produktif dalam situasi pandemic COVID 19. Hanya saja, terkendala untuk pemasaran produk tersebut.
Dari kondisi itu, bersama dengan Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UMKM mencoba untuk menggelar program pasar pangan lokal yang juga sebagai motivasi kepada para pelaku UMKM untuk kembali menggeliat meningkatkan perekonomian.
“Yang jelas ada peningkatan ekonomi, daya beli, dan ruang kreatifitas disana. Juga sangat penting kita memiliki unggulan di Buleleng . Produk Buleleng banyak tapi tercecer, jadi untuk meningkatkan nilai jual dibutuhkan support yang tentunya lewat proses seperti ini,”jelasnya.
Menurut Melanderat, pasar pangan lokal tidak hanya fokus di satu tempat, namun akan digelar di berbagai Kecamatan guna mempromosikan hasil produktivitas UMKM setempat. Kedepan, diharapkan para pelaku UMKM bisa mandiri dalam mempromosikan produknya, sehingga peningkatan ekonomi dapat tercapai.
“Saya sangat berharap ini inisiatifnya dari asosiasi, bukan dari pemerintah lagi. Jadi dari UMKM yang ada bisa membentuk unit usaha yang mandiri. Kita hanya bisa memfasilitasi, mendorong, dan memotivasi agar usahanya bisa dikenal masyarakat. Ketika sudah mandiri maka mereka bisa mencari pasar sendiri,” pungkasnya. |RM|