Siswa SDN 3 Pedawa belajar tatap muka diluar sekolah agar tetap bisa mengakses pelajaran selama Pandemi Covid-19 |FOTO : RIKA MAHARDIKA|
Singaraja, koranbuleleng.com| Siswa dari SDN 3 Desa Pedawa, Kecamatan Banjar memilih belajar tatap muka langsung dengan gurunya dengan mengambil lokasi diluar sekolah. Hal ini dilakukan, karena belajar dalam jaringan (daring) dengan media internet tidak bisa dilakukan di Desa Pedawa.
Penyebabnya karena keterbatasan akses jaringan internet, siswa dan orang tua siswa tidak ada yang punya fasilitas smartphone serta laptop. Selama Pandemi berlangsung, siswa di Desa Pedawa belum pernah belajar daring, belajar tatap muka juga tidak dilakukan karea sekolah tidak diijinkan untuk beroperasional. Supaya tidak terus vakum, akhirnya guru sekolah setempat mengambil jalan keberanian dengan belajartatap muka langsung mengambil lokasi diluar sekolah agar siswa-siswi tetap bisa mengakses pelajaran.
Guru mengumpulkan siswa dengan jumlah terbatas di sebuah lokasi yang ditentukan, untuk melaksanakan pembelajaran. Tentunya tetap dengan menerapkan protokol kesehatan.
Sistem pembelajaran tatap muka langsung diluar sekolah ini jauh lebih efektif dibandingkan dengan sistem pembelajaran daring karena ketiadaan internet. Salah satu siswa, Putu Dea Apriliani mengakui di desanya memang tidak mendapatkan jaringan internet yang bagus. Padahal, orang tuanya membelikannya sebuah android yang bisa dimanfaatkan untuk mengikuti pembelajaran daring.
“Memang sinyalnya susah, makanya enakan belajar begini,langsung. Bisa langsung ketemu Bu Guru, lebih mudah juga belajarnya,” tutur Dea.
Sementara itu Ni Komang Susilawati sebagai guru pengajar kelas empat di SD Negeri 3 Pedawa menyebutkan memang belum pernah melaksanakan sistem pembelajaran daring. Karena tidak semua anak didiknya memiliki sarana pendukung seperti handphone ataupun laptop. Terlebih, lagi memang karena terkendala jaringan internet.
“Karena di sekolah belum diizinkan, makanya guru mengambil tempat di rumah siswa. Saya hanya memberikan luring saja, karena disini banyak siswa belum punya hp, sulit saya memberikan daring,” jelasnya.
Dengan jumlah siswa yang mencapai 22 orang, Susilawati kemudian membaginya menjadi enam kelompok berdasarkan kedekatan tempat tinggal mereka. Dalam satu kelompok ada yang terdiri dari empat orang dan ada yang tiga orang.
“Dalam satu minggu saya memberikan pembelajaran luring sebanyak tiga kali. Hari senin untuk kelompok pertama dan kedua, selasa untuk kelompok tiga dan empat, dan jumat untuk kelompok lima dan enam. Satu kelompok saya rata-rata memberikan pelajaran selama satu jam,” ujarnya.
Menurutnya, memberikan materi pembelajaran dengan bertemu langsung bersama para siswa jauh lebih efektif dibandingkan dengan sistem pembelajaran lainnya. “Sebenarnya lebih bagusnya tatap muka saja, kalau disetujui, lebih bagusnya seperti dulu. Sekarang itu banyak keluhan sulit belajar, kadang belum mengerti, anak-anak jujur, orang tua yang menjawab tugas yang diberikan,” imbuh Susilawati.
Disisi lain, pelaksanaan sistem pembelajaran tatapmuka langsung yang diterapkan oleh SD Negeri 3 Pedawa diluar sekolah, dipantau langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng Made Astika Kamis, 12 November 2020. Dari pemantauan yang dilakukan, proses belajar mengajar bisa berjalan lebih efektif.
“Kita melihat kegiatan ini cukup baik. Mudah-mudahan ini bisa ditiru oleh semua satuan pendidikan sehingga semua aktivitas dan target kurikulum yang ditetapkan sekolah itu sendiri dapat tercapai,” kata Astika.
Proses pembelajaran jarak jauh memang memungkinkan untuk dilaksanakan oleh guru dan siswa. Sepanjang, jumlah siswa yang berkumpul tidak banyak dan tetap melaksanakan protokol kesehatan. Ini pun bisa menjadi alternatif ketika belum bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka.
“Saya memantau aktivitas belajar sangat baik, berjalan baik. Ini salah satu alternatif, ini kan jarak sekolah dan areanya memadai. Ini proses tatap muka diluar sekolah dilakukan secara berkelompok dan memenuhi protokol kesehatan,” tegas Astika. |RM|