Korban keracunan kerupuk ikan buntal, ketut Alisya Tini Putri sedang dirawat |FOTO : Edy Nurdiantoro|
Singaraja, koranbuleleng.com | Salah satu korban keracunan kerupuk ikan buntal, Ketut Alisya Tini Putri yang sedang dirawat intensif di RSUD Buleleng, kondisinya semakin membaik. Bocah 5 tahun ini sebelumnya mengalami muntah dan lemas setelah makan kerupuk dari ikan buntal.
Ketut Alisya Tini Putri merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara pasangan Kadek Swandia, 38 tahun, dan Kadek Sulastri, 37 tahun.
Kadek Swandia menceritakan peristiwa yang menimpa putri ciliknya ini terjadi di rumahnya. Saat itu Ketut Alistya kedatangan sepupunya bernama Putu Ayu Mita Sari, 11. Di sana keduanya memakan kerupuk kulit ikan Buntal yang dibuat oleh Kadek Sulastri.
Beberapa saat kemudian, Ketut Alisya yang lebih awal mengalami muntah-muntah disertai pusing kepala dan kondisi tubuh langsung lemas. Hal yang sama juga terjadi pada sepupunya, Putu Ayu setelah dia pulang ke rumahnya di Banjar Dinas Loka Segara, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng.
“Keduanya langsung saya bawa ke dokter di desa. Kemudian dokter menganjurkan untuk dibawa ke Puskesmas II Gerokgak di Desa Pejarakan,” ujarnya.
Sesampainya di Puskesmas II Gerokgak, oleh petugas medis di sana disarankan untuk dibawa ke RSUD Buleleng. Namun Putu Ayu Mita Sari dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan saat akan dirujuk ke RSUD Buleleng.
“Besok Putu Ayu akan diupacarai,” kata Kadek Swandia.
Kadek Swandia menambahkan, jika keluarganya memang terbiasa mengkonsumsi ikan buntal hasil tangkapan iparnya. Olahan kerupuk tersebut juga sempat di konsumsi keluarga lainya. Bahkan sebelum kejadian, dia juga sempat ikut mengkonsumsi.
“Saya sempat makan kerupuk ikan Bantal itu dengan istri tiga hari yang lalu. Saya tidak tahu kenapa anak kecil yang makan langsung keracunan,” sesalnya.
Swandia mengaku jika sebelumnya sudah tahu jika ikan buntal beracun, karena sering mengkonsumsi, jadi tidak ada kekhawatiran. Namun dengan adanya kejadian ini ia bersama keluarganya mengaku tidak lagi mengkonsumsi ikan tersebut.
“Kami tidak akan makan ikan itu lagi” pungkasnya
Sementara itu, Wakil Perawat Ruang Cempaka RSUD Buleleng, Desak Putu Silawati, yang menangani korban Ketut Alistya mengatakan, kondisi pasiennya sudah semakin membaik setelah diberikan penangan medis.
Meski kondisi pasiennya sudah membaik, namun belum bisa dipulangkan karena masih harus mendapatkan perawatan intensif.
“Dia sekarang sudah bisa diajak komunikasi, tapi sampai saat ini belum diizinkan pulang masih perlu perawatan. Kalau di ruangan dapat infus dan obat-obatan, kalau melihat kondisinya dua sampai tiga hari boleh pulang,” singkatnya. |ET|