Sentimen dan Dendam, Pemicu Pembunuhan di Kubuanyar

dr. Klarisa |FOTO : EDY NURDIANTORO|

Singaraja, koranbuleleng.com |Aparat kepolisian mengungkap sentimen dan dendam jadi pemicu pembunuhan yang terjadi di Dusun Kubuanyar, Desa Kubutambahan, Buleleng Bali. Pembunuhan itu menewaskan Gede Mertayasa yang dibacok dengan badik oleh Ketut Mudrayasa.

- Advertisement -

Polisi mengungkap, dari hasil pemeriksaan terhadap sejumlah saksi dan pengakuan Mudrayasa, bahwa saat  Mertayasa yang akrab disapa Tangkas semasih hidup, sering menantang berkelahi. Padahal mereka bertetangga dekat.

“Motifnya sentimen. Ya, mungkin karena sering di tempat masing-masing mereka minum ada gesekan dan adu mulut,” ungkap Kabag Ops Polres Buleleng, Kompol A.A Wiranata Kusuma, Rabu 18 Nopember 2020. 

Korban mendatangi rumah tersangka dan menantang. Seketika, tersangka langsung mengambil sebilah badik dan menebas korban sehingga korban mengalami luka parah dan tewas. Saat kejadian, ada beberapa orang berada di sekitar rumah tersangka.

“Untuk tersangka sudah ditahan, saksi sudah ada sebanyak 5 orang yang dimintai keterangan termasuk juga tersangka. Kemungkinan nanti akan berkembang sesuai perkembangan,” Sambungnya

- Advertisement -

Sementara itu,  dari hasil visum yang dilakukan tim forensik RSUD Buleleng, korban  mengalami puluhan luka tebas dimana satu luka sepanjang 20 sentimeter. Korban telah menjalani proses pemeriksaan visum luar sesuai dengan permintaan pihak keluarga. Proses visum dilakukan Selasa kemarin oleh tim forensik RSUD Buleleng.

Luka tersebut tersebar di daerah kepala dan batang tubuh. Dari puluhan luka tersebut satu luka panjangnya mencapai 20 sentimeter yang mengakibatkan isi dari rongga perut korban keluar.

”Jumlah luka lebih dari sepuluh, paling parah ada satu luka yang menyebabkan isi perutnya keluar, sedangkan luka lain dasarnya adalah otot,” ujar Dokter forensik RSUD Buleleng Klarisa Salim ditemui di ruang kerjanya,  Rabu 18 November 2020.

Tim forensik juga telah melakukan rekonstruksi untuk menutup luka terbuka. Sementara jenazah telah dibawa pihak keluarga ke rumah duka.

”Sebab kematiannya kita tidak bisa tentukan karena kita tidak melakukan pemeriksaan dalam, yang jelas pasti ada satu luka menyebabkan isi perut keluar,”  tegasnya.

Berita Sebelumnya, korban Mertayasa dinyatakan tewas usai ditebas menggunakan senjata tajam (sajam) berupa badik oleh Ketut Mudrayasa  pada Senin 16 November 2020.

Karena  mengalami luka parah, korban langsung dilarikan ke RSUD Buleleng dan dinyatakan telah tewas. Sementara itu, pelaku Mudrayasa langsung menyerahkan diri ke Polsek Kubutambahan. |ET|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts