Singaraja, koranbuleleng.com, Kabupaten Buleleng, Bali kembali ke zona kuning risiko penyebaran COVID-19, atau daerah penyebaran dengan resiko ringan. Status Zona Kuning ini sesuai dengan pemberitahuan resmi dari Badan Nasional Penanganan Bencana RI dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali.
Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Gede Suyasa menegaskan status zona kuning ini membuktikan penerapan 3M dan 3T di Kabupaten Buleleng berjalan dengan baik. Namun Suyasa mengingatkan masyarakat juga jangan sampai abai kembali dan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan baik dan benar.
“Pandemi ini belum benar-benar berakhir. Jadi, kita semua harus tetap disiplin dan waspada serta menerapkan protokol kesehatan,” jelas Suyasa, yang juga Sekda Kabupaten Buleleng, Kamis (19/11).
Suyasa menejlaskan, masyarakat harus tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan dengan penerapan 3M yaitu menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Sedangkan, pemerintah punya tanggungjawab untuk menjalankan 3T yaitu tracing, test, treatment.
3T tersebut mengetahui sumber dari Covid-19 dan memutus penyebarannya. “Mudah-mudahan ini hasilnya akan lebih baik lagi. Sesuai harapan pak gubernur bisa masuk zona hijau di bulan Desember 2020. Mudah-mudahan kita bisa,” ucap Gede Suyasa.
Gede Suyasa menambahkan tentunya ada banyak kriteria yang dibutuhkan untuk menuju zona hijau. Jika zona hijau, tidak ada lagi kasus yang muncul. Sebelumnya ada beberapa kasus yang muncul di Buleleng. Namun, tidak sampai sepuluh. Hanya berkisar satu kasus sampai empat kasus. “Kembali lagi kepada kedisiplinan semua pihak. Masyarakat dan Pemerintah,” imbuhnya.
Per 19 November 2020, terdapat enam penambahan kasus terkonfirmasi positif baru. Terdiri dari Kecamatan Buleleng tiga orang. Serta Kecamatan Seririt, Kecamatan Tejakula, dan Kecamatan Gerokgak masing-masing satu orang.
Juga terdapat pasien sembuh sebanyak dua orang yaitu dari Kecamatan Busungbiu satu orang dan Kecamatan Buleleng satu orang.
Sedangkan kasus konfirmasi yang dalam perawatan sebanyak 26 orang. Dirawat di RSUD enam orang, RS BaliMed lima orang, RS Karya Dharma Usada satu orang, RS Kerta Usada satu orang, RS Tangguwisia satu orang, Hotel Vasini 11 orang, dan isolasi mandiri satu orang. |NP|