Pembuatan lubang biopori |FOTO : Edy Nurdiantoro|
Singaraja, koranbuleleng.com | Sejumlah siswa dari beberapa sekolah di Buleleng, membuat 100 unit biopori di SMAN 1 Sawan. Biopori diyakini sebagai solusi alternatif untuk mengelola permasalahan sampah khususnya sampah organik. Selain itu biopori juga bermanfaat sebagai daya resapan air.
Kegiatan pemasangan biopori diikuti dari 60 siswa dari perwakilan SMA Wira Bhakti, SMA Karya Wisata, SMAN 4 Singaraja, SMAN 3 Singaraja, dan SMAN 1 Sawan.
Koordinator Biopori Warrior Buleleng Gede Ganesha mengatakan, pemasangan biopori ini sebagai upaya untuk mendekatkan siswa dengan pelestaian lingkungan melalui pembuatan lubang biopori.
Ganesha menambahkan, jika pemasangan biopori penting dilakukan, mengingat saat ini Buleleng sudah mulai memasuki musim hujan. Lubang biopori dimanfaatkan untuk penyerapan air saat musim hujan sehingga menjadi lebih lancar dan mengurangi risiko terjadinya banjir
“Itu alternatif kenapa kami mendorong sekolah sekolah untuk memasang biopori sebanyak-banyaknya,” ucapnya.
Pembuatan biopori sendiri terbilang cukup gampang dimana alat yang dibutuhkan berupa bor terbuat dari pipa besi dan besi plat dengan panjang sekitar 1,5 Meter nantinya dipakai untuk membuat lubang ditanah.
Kemudian dibutuhkan pipa plastik empat dim dengan ukuran potongan sepanjang 15 centimeter. Lalu buat paving dengan menggunakan pasir dicampur semen dengan ukuran 15×10 centimeter sebagai tutup dari lobang biopori.
Ganesha mengaku sampai saat ini sudah beberapa tempat di Kabupaten Buleleng melakukan pemasangan biopori dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
“Kita berharap kedepan lebih banyak lagi yang memasang biopori, bahkan di rumah rumah” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 1 Sawan Made Sutawa Redina mengaku akan menambah lubang biopori di asa depan untuk menjaga keseimbangan alam. “Kami akan menambah secara bertahap untuk pembuatan biopori,” ujarnya singkat. |ET|