PMI Latih Satgana Kuasai Manajemen Tanggap Darurat

Wakil Bupati Buleleng, dr.Nyoman Sutjidra, Sp.OG membuka pelatihan manajemen tanggap darurat bencana bagi Satgana |FOTO : Istimewa|

Singaraja, koranbuleleng.com | Palang Merah Indonesia Kabupaten Buleleng memberikan pelatihan manajemen tanggap darurat bencana (MTDB) kepada Satuan penangana Bencana (Satgana) untuk meningkatkan sisi profesionalitas dalam menghadapi dan menangani bencana alam, Senin 23 Nopember 2020. Pelatihan yang berlangsung di kampus STAHN Mpu Kuturan dibuka langsung oleh Ketua PMI Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG  di Aula STAHN Mpu Kuturan.

- Advertisement -

Sutjidra menjelaskan profesionalitas dari Satgana diperlukan dalam rangka menghadapi kondisi kebencanaan di kabupaten Buleleng. Buleleng merupakan salah satu daerah di Bali yang juga rawan terhadap bencana alam, mulai dari longsor dan banjir, gelombang pasang serta angin kencang.   

Terlebih lagi, saat ini Buleleng juga sedang menghadapi bencana non alam. Semuanya harus bersiap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi.

“Kemarin juga terjadi bencana puting beliung dan longsor. Mereka para pelaku Satgana garda terdepan yang hadir membantu masyarakat yang memerlukan,” jelas terang Sutjidra.

Ada beberapa penekanan yang diberikan dalam pelatihan kali ini. Tiga hal penting yaitu Knowledge, Attitude, dan Practice (KAP). Knowledge berarti para peserta mendapatkan pengetahuan atau ilmu. Di samping mendapatkan ilmu, attitude atau tingkah laku peserta harus baik. Harus tulus membantu dalam misi kemanusiaan.

- Advertisement -

Selain itu, practice atau praktek di lapangan juga diberikan. Bagaimana manajemen penanggulangan bencana dipraktekkan saat pelatihan. “Jadi, keterampilan-keterampilan mereka diasah melalui praktek. Sehingga bisa tulus dan professional dalam menjalani kegiatan-kegiatan kemanusiaan di Buleleng,” ujar Sutjidra.

Sutjidra pun mengungkapkan peningkatan kapasitas SDM Satgana di Buleleng tentunya dibarengi dengan peningkatan sarana dan prasarana. Perlengkapan sudah ditambah melalui dana hibah dari Pemkab Buleleng. Dibantu pula dengan dana yang terkumpul dari Bulan Dana PMI yang telah dilakukan. “Dua sumber ini sangat membantu operasional yang diperlukan,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Tim Pembina Pendidikan dan Latihan (TP2L) PMI Buleleng Made Mahendra Gautama menyebutkan pelatihan ini meneankan pada sisi kondisi tanggap darurat suatu bencana. Dalam prosesnya, peserta melatih diri dengan spesialisasi masing-masing.  

Dalam satu tim, ada yang ahli dalam pertolongan pertama, logistik, dan juga manajemen pengungsian. Para peserta akan belajar standar minimum yang diperlukan. “Begitu ada bencana, ada pengungsian, apa yang harus dipersiapkan. Standar minimum itu yang disiapkan,” sebutnya.

Sebenarnya, praktek kebencanaan dalam pelatihan biasanya dilakukan di alam terbuka, namun karena masih dalam suasan pandemi COVID-19, maka segala materipraktek dilaksanakan di lokasi pelatihan semata.  “Dalam pelatihan agar peserta bisa membuat roadmap pengungsian dan manajemen tanggap darurat lainnya,” imbuh Mahendra Gautama.

Pelatihan MTDB kepada Satgana ini akan berlangsung selama enam hari dari tanggal 23-28 November 2020. Diikuti oleh 23 orang peserta yang berasal dari Korps Suka Rela (KSR) PMI Unit Markas Kabupaten Buleleng dan empat unit KSR PMI Perguruan Tinggi di Buleleng. |NP|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts