Getah Uyung Bersiap Kembalikan Populasi Pohon Aren

Pengukuhan Kelompok Tani Getah uyung Desa Pedawa |FOTO : Istimewa|

Singaraja, koranbuleleng.com │ Kelompok Tani Aren Getah Uyung Desa Pedawa, sudah sah dibentuk. Pendirian kelompok ini didasari semangat untuk mengembalikan populasi pohon aren di Desa Pedawa yang semakin hari kian langka.

- Advertisement -

Padahal, pohon aren adalah “roh” ekonomi bagi masyarakat desa setempat.   Secara turun temurun, warga Bali aga di Desa Pedawa adalah produsen gula merah berbahan aren.  Satu hari, warga bisa memproduksi gula aren seberat dua kilogram hingga lima kilogram.

Gula aren khas desa Pedawa memang sudah terkenal Buleleng, bahkan di Bali. Permintaan terhadap gula aren Pedawa terbilang tinggi. Namun hal ini berbanding terbalik dengan jumlah pohon aren yang sudah langka, sehingga permintaan pasar sekitar 10 ton perbulan hanya bisa dipenuhi dengan 100 kilogram.

Meski gula aren Pedawa tergolong gula yang harganya paling mahal di antara gula sejenisnya, namun masyarakat yang sudah terbiasa mengkonsumsi gula ini sangat paham akan rasa dan kualitas gula yang masih diproduksi secara perumahan di desa Pedawa.

Pengukuhan Kelompok Tani Aren Getah Uyung Desa Pedawa

Untuk menjaga roh ekonomi, mengembalikan budaya agrais desa setempat, kelompok tani aren Getah Uyung mengukuhkan diri, Rabu 16 desember 2020. Ketuanya Ketut Sudi Harta, pemilik kopi moola yang juga tempat wisata Kubu Hobbit.  

- Advertisement -

Ketua Kelompok Tani Aren Getah Uyung Desa Pedawa, Ketut Sudiarta, memaparkan, luas lahan kebun aren di desanya saat ini hanya 10 persen dari total luas lahan perkebunan di desa.

Padahal lahan perkebunan di desa Pedawa dulu  sempat didominasi pohon Aren yang mencapai 90 persen. Semakin menyusutnya lahan pohon aren tak lain disebabkan alih fungsi lahan ke tanaman lain seperti cengkeh.

“Masyarakat desa Pedawa yang dulunya mengandalkan pohon aren sebagai sumber perekonomian kini bergeser ke tanaman lain seperti Cengkeh” ujarnya

Bahan baku gula aren Pedawa juga semakin berkurang dan kini hanya tersisa sekitar 200 pohon. Hal ini tentu berdampak pada penurunan jumlah produksi gula aren Pedawa yang peminatnya cukup tinggi.

“Produksi kami pun belum bisa memenuhi tingginya permintaan gula Pedawa hanya mampu memproduksi hingga 100 kilogram setiap bulannya. ” lanjutnya

Salah satu bagian dalam proses pembuatan gula merah atau gula bali. |Foto : Nova Putra|

Pihaknya bersama 21 petani lainnya yang tergabung dalam kelompok akan terus berusaha menggencarkan penanaman dan pembibitan pohon Aren. Beberapa waktu lalu kelompok ini melakukan penanaman sekitar 500 pohon Aren.

“Hanya saja sekitar 200 pohon saja yang hidup. Untuk yang sudah hidup nanti akan terus kami lestarikan. Kami juga akan coba usulkan ke Pak Perbekel agar ada Perarem Desa yang mengatur tentang ini, karena roh Desa Pedawa adalah aren,” pungkasnya

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, I Made Suamiarta mengatakan,  pihaknya tengah merancang program pembibitan pohon Aren pada tahun 2021 dengan lebih mengupayakan penanaman genius (kearifan lokal).

Hal ini diupayakan untuk mengantisipasi semakin berkurangnya jumlah pohon aren di Desa Pedawa dan sekitarnya.

“Pohon Aren membutuhkan waktu hingga 5 sampai 7 tahun untuk siap disadap. Nah kami coba upayakan dengan varietas genjah. Mudah-mudahan ada temuan dari daerah lain yang 5-6 tahun sudah siap disadap” ujarnya

Pihaknya juga mengakui pembibitan pohon Aren selama ini belum sepenuhnya maksimal dilakukan. Sehingga, jumlah pohon Aren di Desa Pedawa dan sekitarnya yang kini tersisa tak lebih dari 5.000 pohon.

“Artinya bahan baku yang dihasilkan dari pohon tersebut untuk pemenuhan gula merah masih sangat kurang,” ungkapnya

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil, Dewa Made Sudiarta menyampaikan, pihaknya akan mendampingi kelompok tani untuk  strategi  pemasaran produk yang dibuat agar lebih dikenal di masyarakat.

Menurutnya, produk yang dibuat tidak hanya bisa dipasarkan secara konvensional, melihat kondisi kemajuan seperti sekarang pihaknya juga akan mendorong pemasaran secara digital.

“Kita tetap dorong dan melatih cara pemasaran untuk memasuki pasar akses pasar digital. Karena itu yang membuat produk itu bisa dikenal dan memiliki daya saing,” terangnya.│ET│

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts