Sekda Buleleng, Gede Suyasa |FOTO : Yoga Sariada|
Singaraja, koranbuleleng.com| Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng menyiapkan dana sebesar Rp5 Miliar dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2021 pos anggaran Belanja Tidak terduga (BTT) untuk operasional pelaksanaan vaksinasi COVID-19.
Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng Gede Suyasa menjelaskan, awalnya Pemkab Buleleng menganggarkan sebesar Rp3 Miliar untuk tanggap darurat bencana. Setelah ada evaluasi APBD Buleleng oleh Gubernur Bali, disebutkan jika pemerintah daerah harus menyiapkan dana operasional untuk pelaksanaan vaksinasi COVID-19 tahun 2021. Sehingga, Tim Anggaran Pemerintah daerah (TAPD) menambah alokasi dana dalam BTT sebesar Rp2 Miliar. Sehingga total dana yang terpasang sebesar Rp5 Miliar.
“Kita tidak menghitung berapa harus pasang, kita estimasi saja. Sehingga di BTT ditambahkan angka Rp2 miliar, untuk mengantisipasi kalau nanti sekiranya dibutuhkan anggaran operasional untuk melaksanakan vaksinasi,” jelasnya.
Suyasa mengatakan, dana untuk pelaksanaan vaksinasi COVID-19 memang dianggarkan dalam BTT, dan bukan pada pos Belanja Daerah. Mengingat sampai dengan saat ini, Petunjuk Teknis (Juknis) untuk pelaksanaan vaksinasi massal belum diterbitkan oleh Pemerintah Pusat. Sehingga, belum bisa dipastikan dan ditetapkan berapa biaya yang diperlukan untuk satu orang.
Dari koordinasi yang dilakukan Dinas Kesehatan Buleleng dengan pemerintah Provinsi Bali, jumlah orang yang harus tervaksin nantinya sebanyak 70 persen dari total jumlah penduduk di Kabupaten Buleleng. Sehingga perkiraan Buleleng akan mendapatkan jatah sekitar 450 ribu vaksin.
“Kalau tidak ada bencana lain, berarti Rp5 miliar penuh untuk vaksin, kalau ada bencana ya dipakai itu juga. Tapi kalau kurang pasti ada Permendagri untuk refocusing. Siapa bisa hitung sekarang tidak ada, karena berapa biaya operasional per satu orang untuk di vaksin, belum ada. Makanya kita masih estimasi,” tegas mantan Asisten 3 Setda Buleleng ini. |RM|