Harga Cabe Naik Tajam

Harga Cabe melonjak tajam diperkirakan karena suplai dari wilayah pertanian berkurang |FOTO : Yoga Sariada|

Singaraja, koranbuleleng.com |  Awal tahun 2021, masyarakat dikejutkan dengan kenaikan harga komoditi cabe.  Lonjakan harga cabe ini diperkirakan karena terbatasnya suplai cabe dari wilayah pertanian.    

- Advertisement -

Harga jual cabe kecil di pasaran kini mencapai Rp80.000 perkilogram, padahal sebelum hari raya natal dan tahun baru harganya hanya Rp35.000. Namun Harga cabe merah besar justru alami penurunan hingga ke harga Rp30.000 perkilogram. Sebelumnya mencapai harga Rp50.000 perkilogram.

Salah satu pedagang cabe,  Komang Widya, mengaku kenaikan harga cabe disebabkan pemasok cabe dari Bali sudah mulai minim stok.

“Sekarang kita mengambil lebih banyak dari luar Bali, karena stok di Bali habis, mungkin itu yang menyebabkan harga jadi naik,” imbuhnya.

Pedagang lainya Putu Sudiarta, yang  sudah berjualan bertahun-tahun mengaku serba salah adanya kenaikan harga cabe. Menurutnya adanya kenaikan harga kebutuhan pokok terkadang membuat untung tapi sering juga jadi rugi.

- Advertisement -

“Kalau naik begini hasil jualan tak menentu, pas ada beli ya habis, ketika tidak ada beli karena harga mahal kan jadi busuk. Sedangkan saya beli mahal-mahal. Jadi rugi banyak,” ujarnya singkat.

Sementara itu,  Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Buleleng, Gede Melandrat mengatakan jika kenaikan harga bahan pokok khususnya cabe diakibatkan beberapa faktor salah satunya pergantian musim.

“Cabe tidak akan bisa berkembang jika musim hujan seperti ini, karena curah hujan tinggi ini berakibat produksi menurun. Cabe itu sangat tidak kuat sama hujan,” ujarnya

Selain itu, lahan juga sangat mempengaruhi adanya kenaikan seperti ini. Dimana lahan pertanian yang banyak beralihfungsi menjadi wilayah pemukiman sehingga lahan pertanian berkurang. “Masalah lahan ini dirasakan semua daerah, tidak hanya di Buleleng saja,” sambungnya.

Namun Melandrat memastikan kenaikan harga cabe ini tidak akan terjadi dalam durasi panjang. Pada saat masa panen, akan kembali normal.

“Cabe itu umurnya 3 bulan dari mulai tanam. Jadi setelah panen pasti harga kembali normal. Namun ini sangat mempengaruhi inflasi. Nah ini yang harus evaluasi kedepan,” pungkasnya.|ET|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts