Singaraja, koranbuleleng.com | Stok darah di PMI Kabupaten Buleleng masih sangat terbatas di tengah Pandemi COVID-19. Sementara kebutuhan darah setiap hari sangat tinggi dari tujuh rumah sakit dan klinik yang ada di Buleleng. Keterbatasan stok darah ini membuat Pimpinan DPRD Kabupaten Buleleng memutuskan untuk melakukan donor darah secara massal bagi pegawai dan anggota DPRD Kabupaten Buleleng, Senin 11 Januari 2021.
PMI mendapatkan 25 kantong darah dari donor darah di DPRD Buleleng. Sebelumnya, ada 40 orang yang terdaftar melakukan pemeriksaan kesehatan, namun hanya 25 orang yang bisa melakukan donor darah. Sementara 15 orang tidak bisa melakukan donor darah atau ditolak oleh tim medis karena hemoglobin (Hb) dan tekanan darah yang tidak normal.
Dari 25 kantong darah yang diambil, didapatkan golongan darah A sebanyak 3 unit, golongan darah B sebanyak 10 unit, golongan darah AB sebanyak nol dan golongan darah O sebanyak 12 kantong.
Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna mengaku kegiatan donor darah sudah dilakukan untuk kedua kalinya di tengah Pandemi COVID-19. Niat dari aksi donor darah ini untuk membantu PMI menjalankan misi kemanusian dalam memenuhi kebutuhan darah bagi pasien di Buleleng.
Kedepan, kata Supriatna, DPRD Buleleng akan secara rutin menggelar bakti sosial donor darah, bukan saja karena alasan Pandemi COVID-19 namun lebih pada sisi kemanusiaan.
“Ini merupakan misi kemanusiaaan, karena darah yang kita donorkan sangat diperlukan oleh pasien. Ditengah pandemi COVID-19, stok darah justru sangat terbatas, namun donor darah ini dilaksanakan bukan semata karena Pandemi COVID-19 tetapi memang untuk misi kemanusiaan juga,” ujar Supriatna.
Supriatna mengimbau seluruh anggota dan Pegawai DPRD Kabupaten Buleleng secara sukarela mendonorkan darah agar stok darah di PMI Kabupaten Buleleng stabil dan bisa dimanfaatkan untuk kemanusiaan.
Donor darah secara rutin, kata Supriatna, akan membantu menumbuhkan rasa kemanusiaan dari berbagai pihak. Disisi lain, donor darah juga sangat membantu meningkatkan kesehatan bagi pendonornya.
Sementara itu, data dari PMI Kabupaten Buleleng, stok darah lengkap per 11 Januari 2021 masih sangat terbatas, totalnya hanya 54 unit. Diantaranya, golongan darah A sebanyak 3 unit, golongan darah B sebanyak 31 unit , golongan darah O sebanyak 16 unit, golongan darah AB sebanyak 4 unit.
Petugas medis dari PMI Kabupaten Buleleng, dr. Luh Widiastiti mengatakan kebutuhan darah setiap harinya memang cukup tinggi. PMI Kabupaten Buleleng harus melayani tujuh rumah sakit di Buleleng.
Masing-masing rumah sakit tersebut membutuhkan darah lengkap untuk kebutuhan pasien dengan berbagai riwayat penyakit, seperti gagal ginjal, jantung, paru dan termasuk untuk bedah.
Untuk memenuhi kebutuhan darah dari masing-masing rumah sakit ini, dibutuhkan banyak kantong darah. Namun diakuinya, karenaselama pandemi COVID-19 ini, stok darah selalu terbatas karena ada penurunan jumlah donor sukarela.
Alasannya, masyarakat masih khawatir melakukan donor darah karena pandemi COVID-19. Padahal, protokol kesehatan sudah diterapkan dalam pola penanganan donor darah.
“Kita selalu kedepankan prokes, cek suhu badan, cek tensi, pakai masker. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir untuk mendonorkan darahnya,” ujar Widiastiti.
Namun stok darah terkadang bisa dipenuhi karena ada donor darah pengganti dari keluarga atau kerabat pasien yang membutuhkan darah. |NP|