Petugas medis melakukan rapid tes bagi warga di Kelurahan Banyuning yang sempat kontak erat dengan warga yang terkonfirmasi COVID-19 |FOTO : EDY NURDIANTORO|
Singaraja, koranbuleleng.com l Sejumlah warga di Kelurahan Banyuning, Kecamatan Buleleng dan Dusun Buyan, Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada sudah menjalani rapid tes antigen, Kamis 14 Januari 2021. Rapid tes ini dilakukan karena di dua wilayah tersebut terjadi penularan COVID-19 cukup tinggi.
Di Banyuning, dari delapan warga yang menjalani rapid tes, hasilnya ada satu orang reaktif. Sehingga akan dilanjutkan dengan pemeriksaan tes usap. Sebelumnya sudah ada sekitar 50 orang yang melakukan rapid tes.
Sebelumnya, warga di Kelurahan Banyuning yang dinyatakan positif COVID-19 sebanyak 13 orang. Sementara di Dusun Buyan, kasus positif COVID-19 mencapai 15 orang.
Satgas Penanganan COVID-19 Buleleng memutuskan terhadap dua wilayah ini untuk menerapkan pengawasan dan pengendalian aktivitas masyarakat secara ketat selama dua minggu kedepan.
Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 yang juga Sekda Buleleng Gede Suyasa memaparkan sebanyak 104 orang hasil tracing dan melakukan rapid test antigen di dusun Buyan, Desa Pancasari. Ditemukan empat orang yang reaktif. Keempat orang itu akan melanjutkan swab test dan keesokan hari bisa diterima hasilnya.
“Kemudian, di Banyuning ada satu yang reaktif dari sepuluh orang yang melakukan rapid test antigen. Sebelumnya disana sudah ada sekitar 50 orang yang melakukan rapid tes,” paparnya.
Ia menambahkan, bahwa tracing akan terus berlanjut dilakukan secara menyeluruh. Serta menunggu hasil swab test pasien reaktif. Dirinya mengharapkan, dalam dua minggu ke depan keadaan di Dusun Buyan dan Kelurahan Banyuning bisa membaik tanpa penularan lebih lanjut.
“Kalau nanti yang reaktif terbukti positif, tentu kontak eratnya akan ditelusuri lagi. Kami akan terus bekerja, sampai betul-betul meyakinkan dua wilayah ini habis penularan. Sehingga masyarakat bisa berkegiatan normal dengan memperhatikan batas-batas protokol kesehatan,” kata Suyasa.
Sementara, Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana menjelaskan Satgas mulai melakukan tracing untuk untuk menekan atau memutus penyebaran COVID-19.
“Sekarang kita di Buleleng ini masih banyak yang perlu kita ingatkan untuk meningkatkan disiplin dalam menjalani protokol kesehatan,” jelasnya.
pengawasan dan pengendalian aktivitas masyarakat juga telah dilakukan di dua wilayah tersebut. Satgas memberlakukan pengawasan dan pengendalian kegiatan masyarakat yang disesuaikan dengan karakteristik masing-masing wilayah.
Seperti klaster keluarga di Kelurahan Banyuning terjadi pada wilayah perumahan. “Namun Banyuning ini warganya heterogen. Mobilitasnya dinamis. Banyak warganya yang kerja keluar. Berbeda dengan Dusun Buyan yang lokasinya lebih masuk. Demikian, kita meningkatkan pemantauan lagi mengenai protokol kesehatannya. Harus benar-benar menjalankan protokol kesehatan,” ucap Agus Suradnyana.
Agus Suradnyana mengatakan transparansi dilakukan terhadap data hasil rapid test antigen yang dilakukan kepada warga di dua wilayah tersebut.
Satgas juga siap melakukan penelusuran untuk memutus penyebaran covid-19. “Kita berharap tidak ada penambahan lagi. Kalau sudah diterima nanti akan kita sampaikan transparan, tidak boleh ditutup-tutupi,” katanya.
Saat ini, yang dilakukan adalah pembatasan jumlah orang dalam sebuah kegiatan. “Dulu kan pengetatan kegiatan hanya kita pantau Prokes, sekarang kita atur jumlah orang per kegiatan. Jumlah orang tidak boleh lebih dari 50. Karena pengalaman seperti ini, jadi masyarakat kami ingatkan lagi,” sebut Agus Suradnyana.
Agus Suradnyana pun meminta masyarakat Buleleng agar tidak gegabah. Menurutnya, datangnya vaksin tidak boleh membuat masyarakat lengah. Harus tetap disiplin menerapkan prokes dengan ketat.
“Kita harus jaga dan terus menerus mengingatkan masyarakat untuk tidak gegabah. Jangan karena ada vaksin, jadi lengah. Jangan sampai kita memperparah kondisi pandemi saat ini,” pintanya. |ET|