Gede Budiarta beserta anak |FOTO : Edy Nurdiantoro|
Singaraja, koranbuleleng.com | Kisah memilukan dialami keluarga Gede Budiarta, warga Desa Kubutambahan, Kecamatan Kubutambahan. Pria berusia 28 tahun ini harus rela kehilangan istrinya Kadek Purnami, 21 tahun yang tengah mengandung anak keduanya akibat kecelakaan lalu lintas, Senin 12 April 2021. Meskipun sang istri sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawanya beserta janin yang sudah berusia delapan bulan tak terselamatkan.
Budiarta saat di temui di rumah duka menceritakan awal mula kejadian pilu menimpa keluarganya. Saat itu sang istri bersama anaknya dan ibu mertuanya hendak ke Singaraja.
Saat bersamaan ia sedang berada di laut mencari ikan. Ketika pulang melaut ia langsung menuju ke rumah pada pagi dini hari.Namun istri dan anaknya tidak ada di rumah.
“Pas pulang istri sudah tidak ada di rumah. Katanya sedang pergi ke Singaraja naik motor,” cerita Bidiarta, minggu 18 april 2021.
Dari hasil pemeriksaan medis, sang istri yang sedang hamil mengalami pendarahan hebat hingga dinyatakan meninggal dunia. Sedangkan anaknya mengalami luka lecet pada dahi kanan, lengan kanan.
Sementara mertuanya mengalami luka benjol pada bagian kepala belakang kanan, lecet pada bagian pelipis kanan dan sampai saat ini masih menjalani perawatan di RS Kertha Usadha.
“Saat di UGD istri sudah bingung. Selain pendarahan, sempat muntah-muntah juga. Sampai akhirnya jam 5 sore hari itu juga istri saya sudah meninggal.” ujar Budiarta.
Sebelum kecelakaan terjadi, Budiarta mengaku tidak memiliki firasat apapun. Istri yang dinikahinya sejak 2017 itu meninggal dunia tanpa sedikitpun meninggalkan pesan kepada dirinya.
Kini anak pertamanya yang kini sedang menjalani masa pemulihan kerap menanyakan ibunya yang telah tiada.
“Anak sempat menangis. Minta Ibu. Ya mau gimana lagi. Yang penting anak saya sudah sembuh dulu,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kubutambahan Gede Pariadnyana tak menampik jika Gede Budiarta berasal dari keluarga kurang mampu tetapi sudah masuk kepesertaan JKN KIS untuk perawatan medis keluarganya.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan aparat desa untuk memberikan bantuan guna meringankan korban.
“Memang yang bersangkutan berasal dari keluarga miskin. Budiarta hanya bekerja sebagai nelayan,” singkatnya.|ET|