Susu kurma |FOTO : Yoga Sariada|
Singaraja, koranbuleleng.com | Kurma, buah asli dari tanah Arab, biasanya dijadikan sebagai menu pembuka saat berbuka puasa di bulan Ramadhan. Kurma diyakini memiliki banyak mengandung karbohidrat dan protein tinggi, kaya serat dan tidak menyebabkan obesitas.
Tak hanya enak untuk di makan langsung, kurma juga bisa dijadikan olahan minuman yang juga penuh gizi. Olahan ini di sebut susu kurma. Perpaduan antara susu sapi segar dengan Kurma Sukari atau Kurma Raja.
Jenis kurma yang satu ini memiliki rasa yang tidak terlalu manis. Selain itu, daging kurma yang lembut juga menjadi faktor utama untuk mempermudah proses penghancuran saat dicampur dengan susu sapi murni.
Salah satu pembuat susu kurma di kawasan wisata Lovina, Abhigail menuturkan, produk olahan susu kurma ini menggunakan bahan-bahan pilihan. Hal ini untuk menjaga kualitas dan manfaat yang diberikan dari susu olahannya.
“Bagaimana caranya membuat minuman yang baik dikonsumsi orang lain. Saya tidak mau membuat yang asal jadi,” katanya.
Abhigail mengatakan bahan pembuatannya susu kurma terdiri dari 1 liter susu segar dicampur dengan 35 butir buah kurma lalu didiamkan minimal 5 jam atau satu hari dalam lemari es, sebelum diolah dan dikemas.
Setelah proses fermentasi tersebut campuran susu dan kurma itu diblender. Akan tetapi proses penghancuran dilakukan tidak terlalu halus agar rasa kurma masih terasa.
“Harga sebotol lima belas ribu rupiah, sementara pemasaran baru lewat online,” lanjutnya
Minuman susu kurma ini aman dikonsumsi oleh penderita diabetes ataupun penyakit lainnya. Daya simpannya pun cukup lama. Bila disimpan dalam freezer maka akan bisa tahan selama satu bulan.
“Kalau ini bisa disimpan selama satu hari dalam suhu ruang. Kalau disimpan di kulkas bisa 8 hari, kalau dibekukan bisa sebulan,” ungkapnya.
Selain itu, susu kurma yang diberi label Riffat ini juga baik bagi orang yang ingin diet sehat tanpa menyiksa diri. |ET|