Groundbreaking Pembangunan Asrama Akan Dihadiri Pejabat Pusat Hingga Daerah

Ketua STAHN Mpu Kuturan SIngaraja Dr. I gede Suwindia, S.AG., MA didampingi Pejabat Pembuat Komitmen sekalogus Waka III Ida Bagus Wika Krishna saat meninjau halaman lokasi pembangunan Asrama. |FOTO : Istimewa|

Singaraja, koranbuleleng.com| Proses pembangunan Asrama di Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Negeri Mpu Kuturan Singaraja dengan sumber pendanaan hibah dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia sudah dimulai. Sejumlah pejabat dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI akan hadir saat peletakan batu pertama atau groundbreaking yang dilaksanakan Juni 2021.

- Advertisement -

Ketua STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja Dr. I Gede Suwindia, S.Ag., M.A menjelaskan, sesuai dengan agenda yang telah disusun oleh Panitia, rencana peletakan batu pertama di Bulan Juni mendatang akan dihadiri sejumlah Pejabat penting dari Pemerintah Pusat Hingga Pemerintah Daerah.

Beberapa nama yang masuk dalam list undangan, mulai dari Koordinator Staf Khusus Presiden RI Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana, Direktur Jendral Bimas Hindu Kementerian Agama RI Tri Handoko Seto, Tim dari Kementerian PUPR, Gubernur Bali Wayan Koster dan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana.

“Astungkara seremonial (peletakan batu pertama, Red) Bulan Juni ini. Tanggal belum bisa kami pastikan. Semoga tidak ada halangan,” jelasnya Jumat, 28 Mei 2021.

Menurutnya, sesuai dengan sosialisasi yang telah dilakukan Tim dari Satuan Kerja Penyedia Perumahan Provinsi Bali, kontrak pembangunan Asrama STAHN Mpu Kuturan Singaraja bahwa proyek dimulai sejak 17 Mei hingga 31 Desember 2021 mendatang. Dimana PT. Pandan Jaya lndonesia – PT. Anggaza Widya Ridhamulia, KSO dinyatakan sebagai pemenang tender, setelah mengajukan penawaran sebesar Rp14,5 Miliar, dari pagu sebesar Rp20,8 miliar.

- Advertisement -

Secara spesifikasi, lanjut Suwindia, Asrama STAHN Mpu Kuturan Singaraja nantinya akan berdiri empat lantai. Dimana bangunan tersebut akan dilengkapi dengan 43 kamar untuk menampung mahasiswa. Dibagian lantai paling bawah, nantinya akan dimanfaatkan untuk tempat parkir kendaraan. Selain itu, dilantai bawah juga nantinya akan disiapkan dua kamar khusus untuk penyandang disabilitas, termasuk ketersediaan ruangan pengelola dan ruang rapat.

“Pak Kasatker kemarin bilang, kalau Asrama STAHN ini paling berbeda dengan yang lain. Satu-satunya rusun di Indonesia, baru di STAHN direkomendasi lantai bawah untuk parkir, di Provinsi lain tidak ada,” katanya.

Suwindia mengaku beryukur atas dimulainya pembangunan asrama tersebut. Menurutnya, pembangunan asrama adalah salah satu terobosan untuk mendukung dan melengkapi fasilitas di Perguruan Tinggi Hindu Negeri satu-satunya di Bali Utara ini.

“Bahwa STAHN Mpu Kuturan mengelola anak-anak dari luar daerah yang kebanyakan dengan keadaan ekonomi tidak berkecukupan. Analisis itu lah kemudian kami bersurat memohon asrama dan akhirnya disetujui oleh Kemen PUPR RI. Kami berjalan pembangunan dengan baik, kedepan ini benar-benar menjadi pilar untuk membangun SDM Hindu,” tegasnya.

Selain melaksanakan pembangunan Asrama, STAHN Mpu Kuturan Singaraja saat ini juga tengah melaksanakan pembangunan lanjutan tahap ke dua untuk Gedung Kelas Jurusan Dharma Duta dan Dharma Acarya. Sesuai dengan penghitungan yang dilakukan, saat ini progres pembangunan sudah mencapai 10 persen.

Pembangunan tahap II gedung kelas ini dikerjakan dengan dana sebesar Rp7,64 miliar. Pelaksanaan pembangunan dilaksanakan oleh PT. Undagi Jaya Mandiri sebagai kontraktor selama 210 hari kalender. |ADV/NP|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts