Polisi berhasil mengungkap pelaku pembunuhan di Desa Depeha |FOTO : arsip koranbuleleng.com|
Singaraja, koranbuleleng.com | Setelah 11 bulan alami kebuntuan, polisi baru bis amenangkap pelaku embunuhan seorang janda, Putu Sekar, 50 tahun, warga Banjar Dauh Pura, Desa Depeha, Kecamatan Kubutambahan, Sabtu 5 Juni 2021 kemarin.
Menurut informasi, terduga pelaku berinisial IGB alias S (40 tahun), asal Banjar Dinas Dangin Pura, Desa Depeha. Pelaku diduga nekat menghabisi nyawa Putu Sekar lantaran sakit hati, karena perkataan kasar saat belanja di warung milik korban.
Kasubag Humas Polres Buleleng, Iptu Gede Sumarjaya membenarkan penangkapan terduga pelaku pembunuh janda tua di Depeha.
“Memang benar ada penangkapan terhadap eplaku pembunuhan di Desa Depeha, secepatnya kami rilis secara resmi,” ujar Sumarjaya, Minggu 6 Juni 2021.
Menurut Sumarjaya, saat kejadian, pelaku menghajar korban dengan sebilah golok dan mengenai bagian kepala belakang korban. Usai membunuh, pelaku kemudian mengambil ponsel milik korban, lalu meninggalkan warung tersebut.
Sementara itu, Perbekel Desa Depeha, Made Semaraguna juga mengakui pihak kepolisian telah menangkap terduga pelaku pembunuhan Putu Sekar. Saat penangkapan dilakukan, Semaraguna pun mengaku terkejut lantaran pelaku pembunuhan merupakan salah satu warga desa Depeha.
Selain itu, selama hampir setahun, terduga pelaku beraktivitas seperti biasa dan tidak menampakan sesuatu yang mencurigakan. Terduga pelaku juga tak pernah pergi keluar desa untuk mencoba kabur. “Dia beraktifitas seperti biasa jualan ikan. Jadi warga tidak ada yang mencurigai dia,” ujar Semaraguna.
Berita sebelumnya, Putu Sekar, 50 tahun, ditemukan tewas bersimbah darah di dalam tokonya, Senin 13 Juli 2020. Jasad korban ditemukan pertama kali oleh keluarganya Desak Made Liarni dengan kondisi penuh luka sekitar pukul 17.00 wita. Korban mengalami Luka robek di belakang kepala, luka robek pada pelipis kanan, luka robek pada pelipis kiri, dan luka pada dahi.
Tas pinggang warna hitam yang selalu melingkar di pinggangnya serta kalung emas yang dipakai korban juga tidak ada. |ET|
