Kepala Dinas PUTR Buleleng, I Putu Adiptha Eka Putra |FOTO : Edy Nurdiantoro|
Singaraja, koranbuleleng.com | Pengembangan energi terbarukan di Buleleng yakni solar cell atau panel surya masih terkendala terkendala Sumber Daya Manusia (SDM) hingga perizinan. Saat ini, di Buleleng terdapat dua jaringan panel Surya yang telah beroperasi yakni di Desa Bondalem dan Tembok, Kecamatan Tejakula, Buleleng. Panel surya ini dimanfaatkan sebagai penghasil listrik untuk menarik air dari sumur bor.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng I Putu Adiptha Eka Putra mengatakan, rangkaian solar sel di dua desa wilayah Buleleng timur merupakan pilot project. Dua desa dibantu rangkaian solar sel pada tahun 2017 lalu untuk menekan biaya operasional sumur bor yang sangat mahal jika hanya menggunakan aliran listrik konvensional.
Pemerintah Kabupaten Buleleng mengalokasikan anggaran masing-masing untuk dua desa itu Rp1 miliar. Solar sel di Desa Bondalem memiliki daya tampung 25.000 A, sedangkan solar cell di Desa Tembok 15.000 VA.
“Kami memang sasar dua desa ini karena pertimbangan daerah sulit air bersih. Dengan dibantu Solar Panel bisa meringankan biaya listrik hingga 30 persen,” katanya
Sebelumnya, biaya tagihan listrik sumur bor di Desa Bondalem sebelum penggunaan solar cell menelan biaya hingga Rp12 juta setiap bulannya. Sedangkan setelah dibantu solar sel tagihan listrik dari PLN berkisar Rp6juta hingga Rp8juta setiap bulannya.
Saat ini, Dinas PUTR mendatangkan teknisi dari luar Bali, untuk memperbaiki sistem solar sel saat terjadi kerusakan. Selain itu, untuk menambah Solar panel Juga terhalang segi perizinan karena solar panel yang berskala besar harus belum ada kerjasama dengan PLN.
“Sebenarnya solar panel ini sangat ramah lingkungan, tapi sekarang masih sedikit dan masih banyak kendala pada biaya serta SDM.” Imbuhnya.
Adiptha menambahkan, pemanfaatan solar sel perorangan, sejauh ini belum banyak digunakan masyarakat. Biaya pemasangan jaringan baru cukup mahal, sehingga yang baru memanfaatkan baru kalangan tertentu saja.
“Kalau perseorangan bisa untuk memenuhi kebutuhan listrik keluarga, namun saat ini masih sedikit. Saya rasa untuk kedepan semua arahnya kesana. Baik di perkantoran maupun tempat usaha-usaha karena di Buleleng potensinya bagus, hampir seluruhnya mendapat penyinaran penuh matahari,” pungkasnya. |ET|