Singaraja, koranbuleleng.com | Realisasi dana insentif untuk tenaga kesehatan atau Nakes di Buleleng mencapai 94,69 persen. Pemerintah daerah masih menyisakan anggaran yang belum dibayarkan sebesar 5,31 persen saja.
Dana insentif tenaga kesehatan ini telah dialokasikan dalam APBD Buleleng 2021 sebesar Rp9 miliar lebih. Sampai Juli 2021 yang lalu, dana yang sudah terealisasi Rp 8,5 miliar lebih. Dengan demikian, hingga memasuki pembahasan APBD perubahan nanti, Buleleng masih menyisakan anggaran Rp 477 juta lebih.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Buleleng Gede Sugiartha mengatakan, Pembayaran dana insentif ini tidak lepas dari ketepatan dan berkas administrasi dipenuhi dengan lengkap dan tepat waktu. Selain itu, dukungan dari Dinas Kesehatan (Diskes) selaku pengguna anggaran disiplin dalam menyusun dokumen Surat Pertanggungjawaban. Sehingga pembayaran dana insentif bisa tepat waktu.
“Realisasi dana insentif untuk nakes di daerah kita trennya cukup bagus. Realisasinya tertinggi, jadi tidak ada masalah dan tetap kita lakukan proses pembayaran mengikuti regulasi,” katanya.
Berdasarkan regulasi, dana insentif untuk petugas nakes dalam masa pandemi COVID-19 ini terdiri dari, dokter spesialis sebesar Rp555 juta lebih. Dana ini telah dibayarkan Rp521 juta lebih atau 147,97 persen. Kemudian, dokter umum dan dokter gigi di alokasikan anggaran untuk insentif Rp725 juta lebih. Terealisasi Rp502 juta lebih atau 124,43 persen.
Petugas bidan dan perawat diberikan dana insentif pagu anggaran yang disiapkan Rp. 6,2 miliar lebih. Terbayarkan sebesar Rp6,2 miliar lebih atau 99,77 persen. Sementara itu, insentif untuk tenaga kesehatan lainnya dialokasikan Rp1,5 miliar lebih dan dibayarkan Rp595 juta lebih atau 39,65 persen. |ET|