Pihak keluarga besar Bale Agung menghiasi pintu masuk rumah dan merajan Bale Agung | FOTO : Edy Nurdiantoro|
Singaraja, koranbuleleng.com | Keluarga besar Bale Agung, Singaraja, mulai menyiapkan rencana upacara Sudhi Wadani untuk Sukmawati Soekarno Putri yang rencananya dilangsungkan pada 26 Oktober 2021.
Dari Pantauan di lingkungan Bale Agung, nampak sejumlah keluarga Besar Bale Agung mulai menghiasi pintu masuk area keluarga dan merajan Bale Agung.
Bale Gede, Merajan, serta Bale Sangkepan juga telah di tata. Nantinya, Bale Sangkepan ini akan dipakai untuk proses upacara Sudhi Wadani atau menganut Agama Hindu.
Salah satu keluarga Bale Agung, Jro Made Arsana memastikan segala persiapan upacara Sudhi Wadani akan dipastikan selesai pada tanggal 24 Oktober 2021, sebelum Sukmawati tiba di Buleleng. Pihak keluarga Bale Agung, ditunjuk oleh Sukmawati untuk mempersiapkan seluruh sarana dan prasarana upacara Sudhi Wadani.
“Ibu Suksma menyerahkan penuh kepada kami sebagai pengerajeg acara. Selesai acara, tugas kami selesai sampai di situ. Selebihnya kami tidak ikut campur,” kata Jro Arsana, Sabtu 23 Oktober 2021.
Sehari sebelum prosesi puncak, Sukmawati direncanakan menjalani prosesi melukat di pantai Lovina pada sore hari. Kemudian pada esoknya, pembacaan dan penandatangan surat pernyataan Sudhi Wadani yang dihadiri langsung Sukmawati serta saksi-saksi dan dibatasi dengan tidak lebih dari 10 orang.
“Yang hadir hanya Klian Desa, Klian Dadia, PHDI, Lurah serta keluarga juga sudah diatur jumlahnya” imbuh Jro Arsana
Jro Arsana menambahkan, jika informasi Sukmawati untuk memeluk agama hindu didapat sekitar beberapa bulan lalu. Keputusan Sukmawati untuk memeluk agama yang dianut Nyoman Rai Srimben yang notabene ibunda Ir. Soekarno.
Jro Arsana mengakui sudah ada tanda-tanda sejak lama bahwa Sukmawati akhirnya memilih jalan menjadi seorang hindu.
“Memang sudah dari dulu Ibu Sukma ini sering belajar tari disini. Bahkan dari penuturan anak-anaknya Ibu Sukma dari dulu memang nuansanya sudah beda. Sudah ada nuansa Hindunya. Keluarganya pun sangat mendukung keputusan Ibu Sukma.” lanjutnya.
Jro Arsana juga menegaskan karena masih dalam masa pandemi COVID-19 penyelenggara upacara Sudhi Wadani tetap mengedepankan penerapan protokol kesehatan untuk mengendalikan penyebaran COVID-19. Selain itu, demi menjaga kesakralan upacara Sudhi Wadani, pihak keluarga tidak pernah mengirimkan surat undangan kepada khalayak umum kecuali beberapa utusan dari lembaga terkait dalam jumlah terbatas.
“Pelaksanaan upacara Sudhi Wadani merupakan upacara khusus di internal keluarga besar Dadia Pasek Bale Agung Buleleng,” katanya. |ET|