Singaraja, koranbuleleng.com | Kondisi pariwisata di Buleleng masih mati suri. Sejak dibuka penerbangan internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai, pengelola hotel di Buleleng mengaku belum mendapatkan pemesanan kamar hotel dari wisatawan mancanegara. Ini menandakan,kondisi pariwisata Bali masih tidak normal.
Disinyalir kasus COVID-18 di luar negeri masih terjadi, juga persyaratan para wisman ke Bali masih belum di longgarkan, termasuk masa karantina.
Ketua BPC PHRI Buleleng, Dewa Ketut Suardipa mengatakan, sejumlah hotel dan obyek wisata telah mempersiapkan sertifikat Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability (CHSE), aplikasi Pedulilindungi dan penerapan prokes lainya.
“Kami sudah jauh-jauh hari sudah siapkan, kami juga tidak sembarangan menerima tamu. Segala persiapan kami sudah lakukan tapi kondisinya masih begini,” ungkap Suardipa, Senin 22 Nopember 2021
Kondisi ini sangat disayangkan para pelaku wisata di Buleleng, terlebih kesiapan sudah sangat matang. Pihaknya pun berharap ada kelonggaran dari pemerintah agar para wisman dipermudah untuk bisa berkunjung juga ke Buleleng, terlebih liburan natal dan tahun baru sudah dekat.
“Intinya, kami mohon syaratnya di kelonggaran. Ketika penerbangan sudah di buka jangan lagi dipersulit lagi. Kalau hal ini masih tidak ada kepastian, saya takutkan kunjungan wisman tidak ada sampai tahun 2022” imbuhnya
Saat ini, untuk membangkitkan ekonomi para pelaku wisata di Buleleng, pihaknya hanya mengandalkan kunjungan wisatawan lokal saja. Pihaknya mengaku jika kunjungan wisatawan lokal sudah mulai menanjak naik.
“Sekarang hanya mengatakan wisatawan lokal saja dulu, bekerja sama pemerintah daerah. Misalnya dengan membuat even-even agar tamu lokal mau datang ke Buleleng” pungkasnya. |ET|