Singaraja, koranbuleleng.com | Masyarakat diminta untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan potensi dampak bencana akibat fenomena La Nina. Kajian Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan ada peningkatan curah hujan meningkat hingga 70 persen di bulan November hingga Desember 2021 dan Januari hingga Februari 2022.
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menginstruksikan jajaran pemerintahan terus membantu masyarakat dalam mengantisipasi dampak La Nina. Langkah-langkah kesiapsiagaan dan antisipasi potensi bencana dilakukan pihak-pihak terkait untuk memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air sehingga siap untuk mengantisipasi curah hujan tinggi, pemangkasan dahan maupun ranting pohon yang rapuh.
“Saya juga meminta kepada seluruh stakeholders baik pemerintah daerah, forkopimda, masyarakat, dunia usaha, serta media massa untuk bergandengan tangan, bersiap-siaga terhadap segala kemungkinan terjadinya bencana alam di kabupaten Buleleng.” ungkap Agus Suradnyana, usai memimpin Apel Gelar Pasukan Kesiapsiagaan Antisipasi Potensi Dampak La Nina, di Lapangan Ngurah Rai Singaraja, Selasa 30 Nopember 2021
Berkaca pada longsor dan banjir pada tahun 2017, Suradnyana menekankan, bahwa semua pihak harus menumbuhkan kesadaran bahwa mitigasi bencana merupakan tanggung jawab bersama. Semua harus digencarkan melalui sosialisasi yang intens dan masif
“Kita perlu waspada dan mengantisipasi kejadian bencana alam dengan siklus lima tahunan. Apalagi sudah ada peringatan BMKG curah hujan akan meningkat hingga 70 persen”, ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Buleleng AKBP Adrian mengatakan, bahwa persiapan sarana dan prasarana telah siap. Personil gabungan dalam antisipasi dampak La Nina diharapkan siap merespon laporan masyarakat.
“Kita siap secara sarana prasarana, material, dan personil, semuanya siap. Nanti pelaksanaannya apabila ada laporan dari masyarakat respon dari personil kami harapkan cepat dan tanggap,” ungkap Andrian. |ET|