Singaraja, koranbuleleng.com | Mahasiswa yang terjun ke industri kerja selama Praktek Kerja Lapangan (PKL) sebagai implementasi dari program Merdeka Belajar, Kampus Belajar (MBKB) harus memperhatikan kompetensi dan passion (kegairahan) dalam bekerja. Jadi bukan hanya karena berlatarbelakang program studi.
Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng Gede Suyasa mengajak manajemen Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) khususnya Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial (FHIS) untuk memperhatikan dua hal itu karena akan berpengaruh terhadap semangat mahasiswa menjalankan program lapangan.
“Paradigma ini harus dijalankan sesuai dengan program Merdeka Belajar, Kampus Belajar yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI,” ucap Suyasa usai Workshop Evaluasi Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang diselenggarakan oleh FHIS Undiksha di Ruang Seminar FHIS, Rabu 1 Desember 2021.
Suyasa menegaskan kompetensi dan passion tersbeut huga harus dimiliki ketika mahasiswa menjalankan praktek di institusi pemerintahan. “Jika mahasiswa tersebut passion nya di kehumasan, ya bisa saja dibawa ke instansi terkait. Dengan begitu, tempat PKL akan menjadi media yang menyenangkan. Mahasiswa juga akan semangat melaksanakan program PKL,” jelasnya.
Jika kompetensi dan passion sudah diperhatikan, maka ketika mahasiswa sudah selesai menjalankan praktek di industri kerja tidak hanya membawa nilai namun pula pengalaman bekerja yang sebenarnya.
“Makannya dicari di luar prodinya. Dua semester itu di luar prodi. Jadi bukan yang digeluti di kampus. Ini yang akan memantapkan kemampuan dari mahasiswa itu sendiri kalau sudah lulus,” ujar Suyasa.
Suyasa menambahkan dalam era seperti sekarang, masing-masing tidak bisa berjalan sendirian. Termasuk pemerintah harus berkolaborasi dengan stakeholder lain seperti kampus. “Kalau tidak bisa berkolaborasi maka akan ditinggal. Maka dari itu, harus saling mendukung,” pungkas dia.|NP|