Singaraja, koranbuleleng.com | Salah satu kabupaten di Bali ini punya sebutan popular yakni “Bumi Serombotan”, yakni Kabupaten Klungkung. Serombotan adalah nama sebuah olahan makanan berbahan sayur-mayur, kacang-kacangan yang ditaburi bumbu.
Olahan serombotan ini biasanya berbahan kangkung, bayam, buncis, tauge, kacang panjang, pare, terong. Sementara kacang-kacangan yang digunakan yakni kacang tanah, kacang merah dan kecai. Bumbunya ada yang menggunakan bahan dari sambal kelapa yang pedas.
Karena rasa yang khas, dan hanya ada di Klungkung, akhinya Kabupaten Klungkung melekat dengan sebutan Bumi Serombotan. Padahal disisi lain, Kabupaten Klungkung juga sebagai penghasil kain tenun endek yang sangat terkenal akan kualitas baik. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang memproduksi tenun bertebaran di wilayah Klungkung yang kini dipimpin oleh seorang Bupati bernama I Nyoman Suwirta.
Sentra produksi endek Klungkung menyebar di berbagai kecamatan, dan pusat penjualan terbesar berada di Pasar Tradisional Klungkung. Lokasi pasar ini juga sangat strategis, berada di catus pata atau perempatan besar kota Klungkung yang menjadi akses perjalanan antar kabupaten, yakni Gianyar-Klungkung-Karangasem-Denpasar.
Kabupaten Klungkung dibawah kepemimpinan Suwirta memang maju dengan pesat. Pendapatan Asli Daerahnya mencapai Rp225 Miliar ditahun 2020.
Bupati yang berasal dari Nusa Ceningan, Klungkung ini dikenal sederhana, rendah hati dan berada di tengah masyarakat.
“Rendahkanlah harga dirimu, dan biarkan orang lain yang meninggikan harga dirimu,” cetus Suwirta saat berdiskusi santai dengan sejumlah wartawan dari Kabupaten Buleleng, Kamis 9 Desember 2021.
Kesederhanaan Suwirta memang sudah melekat dalam kesehariannnya. Walaupun dia seorang kepala daerah, yang sibuk dengan urusan daerah namun dia masih bisa mengelola sendiri akun media sosialnya di facebook. Ketika dia pulang ke kampung, tanpa ajudan.
“Apalagi kalau Hari Raya Galungan, sudah saya biarkan staff untuk libur. Saya pulang ke kampung tanpa ajudan,” terangnya.
Suwirta mengaku, pekerjannya hanya menjadi Bupati saja, tidak ada pekerjaan lain. Karena itu,vdia leluasa untuk bekerja sesuai dengan targetnya. Dia adalah salah satu bupati di Bali paling rajin yang menghadiri rapat undangan dari Pemprov Bali tanpa mewakilkan kepada pejabat lain.
“Ya karena pekerjaan saya hanya sebagai bupati, bisnis juga tidak ada. Jadi saya kalau ada undangan rapat ke Provinsi Bali, saya selalu berusaha hadir tanpa mewakilkan,” terangnya.
Suwirta mengaku terus bekerja keras untuk kemajuan Kabupaten Klungkung. Mantan Manajer Koperasi Pasar Srinadi ini sukses membawa Klungkung dengan memajukan UMKM dan Koperasi. Hingga sampai kini, Kabupaten Klungkung menjadi salah satu daerah yang berhasil memajukan dunia koperasi.
Atas keberhasilan itu, Suwirta mengaku diminta oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini untuk membuat skema atau program untuk bantuan rumah layak huni bagi warga miskin bekerja sama dengan koperasi. “Sampai saat ini, saya masih terus rapat dengan Kementerian Sosial, memastikan skema program rumah layak huni melibatkan koperasi,” kata Suwirta.
Suwirta mumpuni di bidang koperasi. Basis profesinya sebelum menjadi Bupati Klungkung, adalah seorang pekerja koperasi. Pengalaman sebagai pekerja Koperasi selama 27 tahun dibawa ke alam birokrat.
Koperasi di Kabupaten Klungkung tumbuh pesat dan punya citra positif karena Suwirta mampu mendorong semua koperasi bisa menjalankan prinsip-prinsip koperasi secara utuh. Lembaga koperasi harus menghormati anggota sebagai capital atau modal yang paling tinggi sehingga prinsip koperasi itu berjalan dengan baik dan dan berdampak pada kemajuan ekonomi kerakyatan. Banyak Koperasi Unit Desa (KUD) yang mati suri dihidupkan kembali untuk menopang kesejahteraan masyarakat.
“Koperasi adalah badan hukum resmi, sehingga kuat secara hukum dan semestinya gampang menghidupkan koperasi jika prinsip koperasi itu dijalankan dengan baik,” pungkasnya. (*)
Pewarta : I Putu Nova A. Putra
