Singaraja, koranbuleleng.com| Pemerintah Kabupaten Buleleng menyiapkan anggaran sebesar Rp9 Miliar untuk penanganan Covid19.
Sekda Buleleng Gede Suyasa mengatakan dana sebesar Rp9 Miliar tersebut akan dipasang dalam pos anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) di tahun 2022. Dana tersebut diantaranya akan digunakan untuk biaya operasional tempat isolasi terpusat isoter, baik di Asrama Undiksha Desa Jinengdalem, serta di Rusun Prajurit Kompi Senapan C Infanteri Raider 900/SBW.
Suyasa menyebut, pada tahun 2021 lalu Pemkab Buleleng menghabiskan anggaran untuk isolasi terpusat Rp 3 Miliar. Sehingga dana sebesar Rp.9 Miliar itu diyakini cukup untuk penangan Covid-19 pada tahun ini.
“Yang tahun lalu itu awalnya kami pasang Rp 5 Miliar. Kemudian dianggaran perubahan harus ditambah, untuk insentif nakes. Kalau untuk isoter, meski kasus memuncak akibat varian Delta, anggaran yang dihabiskan tidak sampai Rp3 Miliar. Jadi mestinya untuk tahun ini BTT Rp9 Miliar itu cukup,” jelasnya Suyasa, Kamis 3 Februari 2022.
Selain itu, Suyasa berharap usulan untuk memangkas masa isolasi di tempat terpusat menjadi lima hari dengan hasil rapid tes negatif, dapat disetujui oleh Pemprov Bali. Pasalnya, dengan pemangkasan ini, anggaran yang dihabiskan untuk operasional di isoter juga berkurang.
“Kalau bisa dipangkas jadi lima hari, tentu akan lebih murah lagi jatuhnya. Mudah-mudahan usulan kami ini disetujui,” harapnya.
Suyasa menambahkan, pihaknya juga telah memerintahkan camat untuk mengantisipasi apabila dua isoter yang telah disediakan overload. Sembilan Camat yang ada di Buleleng untuk menyampaikan ke masing-masing desa agar ikut menyiapkan isoter di desa, menggunakan dana desa. Dalam pemanfaatan dana desa tersebut, sebagian besar masih untuk penanganan Covid19.
“Jadi sangat bagus kalau desa bisa membuat isoter di desanya masing-masing. Sehingga bisa meringankan beban isoter kabupaten,” pungkasnya. |YS|